UIN Yogyakarta Jadi Kampus Paling Favorit di SPAN PTKIN 2023, Segini Jumlah Pendaftarnya
JAKARTA, iNews.id - Pendaftaran Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN) 2023 telah ditutup. Dari pendaftaran tersebut diketahui Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi kampus yang paling banyak diminati.
Berdasarkan data yang dirilis, sebanyak 31.931 calon mahasiswa mendaftar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam SPAN PTKIN. Padahal, kuota yang dibuka untuk SPAN PTKIN hanya sebesar 545 kursi di 24 program studi keagamaan.
Kemudian, di peringkat kedua adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan 29.467 pendaftar. Lalu, ada UIN Sunan Gunung Djati Bandung (28.960), UIN Walisongo Semarang (19.418), dan UIN Imam Bonjol Padang (18.714).
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, pun menyambut baik pencapaian ini. Ia berterima kasih atas kontribusi semua pihak dalam memajukan kualitas pendidikan di UIN Sunan Kalijaga.
Menurutnya, keberhasilan meraih posisi pertama pada SPAN PTKIN tahun 2023 ini tak terlepas dari upaya UIN Sunan Kalijaga dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan berbagai program yang menarik minat calon mahasiswa.
"UIN Sunan Kalijaga merupakan Universitas Islam pertama di Yogyakarta dan masih menjadi satu-satunya yang terakreditasi unggul. Ada 64 total program studi yang ada di UIN Sunan Kalijaga. 41 Program Studi Sarjana, 18 Prodi pada Program Magister dan 5 Program Studi Doktor," ucap dia dikutip iNews.id dari laman resmi SPAN PTKIN, Selasa (14/3/2023).
Berbagai keunggulan yang dihadirkan UIN Sunan Kalijaga menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa. UIN Sunan Kalijaga, kata Al Makin, akan terus berupaya menjadi kampus yang ramah bagi semua agama, etnis, dan budaya.
Sementara itu, SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi nasional untuk seluruh perguruan tinggi dalam satu sistem yang terpadu bagi siswa MA/MAK/SMA/SMK/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah/Mu'adalah Muallimin/Mua'dalah Salafiyah yang duduk di kelas terakhir tahun 2023. Proses seleksi didasarkan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain berupa portofolio, tanpa ujian tertulis.
Editor: Puti Aini Yasmin