Unggah Foto Juniornya di UGM, Mahfud MD Minta Setop Marah-Marah saat Lebaran

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta kepada aktivis antikorupsi Zainal Arifin Mochtar untuk sejenak berhenti marah-marah. Permintaan itu pun tak lepas dari momen hari raya Idul Fitri 1442 H yang tengah berlangsung.

Mahfud mengucap pernyataan itu di akun twitter pribadinya @mohmahfudmd, Jumat (14/5/2021) malam seraya mengunggah fotonya dengan Zainal.

Baca Juga

4 Tantangan Masa Depan Kota Gaza Pascaperang, dari 700.000 Ton Sampah hingga Kelaparan

"Karena lebaran saya meminta adik saya yang aktivis antikorupsi dari UGM Zainal Arifin Mochtar untuk berhenti marah-marah sejenak guna membaca pesan-pesan lebaran. Terutama ajakan untuk saling meminta dan memberi maaf," tutur Mahfud.

Lebih jauh Mahfud menjelaskan,  Zainal pun menyambut baik pesan itu seraya saling memaafkan. Akan tetapi, sambung Mahfud Pakar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan kemarahan konstitusional harus tetap jalan.

Baca Juga

Video Wisatawan asal Jakarta Ditolak Masuk Bandung

"Ya kita saling memaafkan tapi kemarahan konstitusional terus jalan jawabnya," ucapnya.

Sebelumnya, perkembangan terkini yang dihadapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyedot perhatian banyak pihak. Baru-baru ini, KPK mengeluarkan surat keputusan mengenai hasil asesmen Tes Wawasan Kebangsaan .

Dalam surat keputusan itu, sebanyak 75 orang pegawai KPK yang tidak lolos akan dinonaktifkan. Pakar Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar pun mengunggah foto di media sosial Twitter pribadinya, @zainalamochtar, Rabu (12/5/2021). 

Foto tersebut tentang spanduk besar yang menutupi sebagian gedung KPK dengan kalimat 'Berani Jujur Pecat'. "Terus berderap ke arah yang keliru," cuit Zainal Arifin.

Di bagian cuitan lainnya, Zainal Arifin Mochtar juga menyinggung perkembangan terkini dialami KPK. "Di tengah giat memberantas korupsi di kasus tertentu tapi di nonjobkan, itu pertanda ada yg mau disembunyikan. Lembaga makin aneh," cuitnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq