Ungguli Partai-Partai Lama, Perindo Berpotensi Besar Lolos ke Senayan

JAKARTA, iNews.id - Partai Perindo menjadi satu-satunya partai baru yang berpotensi besar lolos ke Parlemen. Berdasarkan survei nasional lembaga Jaringan Suara Indonesia (JSI), elektabilitas Perindo bahkan melampaui partai-partai lama seperti PAN dan NasDem.

Direktur Eksekutif JSI Fajar S Tamin memaparkan, Perindo berada di papan tengah bersama partai-partai yang sudah lebih dahulu bertarung di 2014. Perindo akan bersaing ketat dengan partai lama seperti PKB, Partai Demokrat, PKS, PPP, PAN dan NasDem.

Baca Juga

Trump: Arab Saudi Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Adanya Negara Palestina

"Dari empat partai baru, yang paling berpotensi lolos ke Senayan atau parlemen ya Partai Perindo. Tiga partai (baru) lainnya cukup berat dan harus kerja ekstra buat bisa lolos," kata Fajar di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat, (26/10/2018).

Dalam survei nasional ini, elektabilitas PKB 4,3 persen, Demokrat dan PKS 3,4 persen, PPP 3,3 persen, dan Perindo 3,2 persen. Adapun PAN 2,6 persen, NasDem 2,0 persen, dan partai baru lainnya masih di angka 0 koma persen.

Fajar menerangkan alasan Perindo berpotensi besar lolos ke Senayan. JSI menelusuri lebih jauh dengan menanyakan kepada responden partai politik apa yang paling sering dilihat atau didengar oleh masyarakat.

"PDI-Perjuangan masih paling pertama orang sering melihat dan mendengar partainya itu sebesar 30,2 persen. Di posisi kedua ada partai Perindo sebesar 22,4 persen. Kemudian ketiga ada Gerindra sebesar 10,2 persen dan sisanya semua partai masih di bawah 10 persen," ujarnya.

Menurut dia, sangat wajar jika partai Perindo bisa menempati posisi kedua. Sebab, peran dari media televisi yang menjadi alat sosialisasi sangat berpengaruh dalam menarik awarness dari masyarakat.

"Siapa yang tidak tahu dari mars Perindo. Kemudian program di televisi itu dari gerobaknya. Mungkin itu salah satu faktornya karena hampir 90 persen publik menonton televisi," kata dia.

Survei nasional JSI dilakukan pada 8 –13 April 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Pengambilan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Editor: Zen Teguh