Ungkap Ruwetnya Data Bansos di DPR, Risma Sebut Banyak Tekanan
JAKARTA, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dicecar Anggota dan Pimpinan Komisi VIII DPR mengenai 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (bansos). Saat menjawab perihal isu itu, terungkap selama ini Risma mendapatkan tekanan mengenai data ganda tersebut.
"Yang data salur tetap kami amankan salur pak. Tapi data double atau ganda yang dia memang ganda jelas, itu datanya kita hapus. Tapi induknya, seperti (misalnya) Slamet. Itu yang kita cek. Slamet dapat 39 dengan NIK yang sama. Namun dia malah nggak terima. Seperti itu case-nya," kata Risma dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Menurut mantan Wali Kota Surabaya itu, persoalan data ganda penerima bansos ini sudah dia laporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk mengeluarkan data ganda itu dan menghapusnya.
"Karena nyuwun sewu (mohon maaf) pak, sekali lagi banyak sekali yang... (Risma terdiam selama beberapa detik) seperti itu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Risma mengungkap alasannya memberanikan diri untuk menghapus data ganda dan merilisnya ke publik.
"Jadi tidak ada niatan saya melaporkan atau apapun tidak ada. Tapi saya ingin data ini harus kita amankan karena bukan tidak mungkin, dan ini sudah saya laporkan ke pak presiden," tuturnya.
Kemudian, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menanyakan kepada Risma mengenai sdiapa yang menekan dirinya itu.
"Yang nekan ibu itu siapa?," tanya Yandri dalam Raker.
Lalu, Risma menjawab ada pihak yang menekannya, namun dia mohon maaf belum bisa mengungkapnya.
"Ada pak mohon maaf," kata politikus PDIP itu.
Kemudian, Yandri menegaskan Komisi VIII DPR diberikan amanat juga terkait dengan bansos itu harus tahu mengenai pihak yang menekan Mensos itu. Komisi VIII DPR termasuk pihak yang tertuduh dalam menyetujui data ganda penerima bansos dengan anggaran triliunan Rupiah yang disalurkan.
"Ya kita yang diberikan amanah harus tahu juga, karena ini termasuk yang tertuduh oleh menyetujui data fiktif Tapi anggarannya disalurkan. Triliunan loh," ujar politikus PAN itu.
Kemudian seusai Raker, media mencoba mengkonfirmasi kembali pada Risma perihal ini. Risma menjelaskan memang ada pihak yang menekan dirinya dan dia pun sudah melaporkan ini kepada Prseiden. dia yakin dengan niat baik, dia akan dilindungi Tuhan.
"Ya memang ada dan saya sudah lapor ke bapak presiden. Tapi, ya saya percaya kalau niat saya baik, Insya Allah Tuhan melindungi saya," jawabnya.
Namun, saat ditanya lebih detil, Risma memohon maaf dirinya tidak bisa mengatakannya lebih rinci.
"Saya nggak bisa ngomong detail. Mohon maaf sekali," ujarnya.
Apakah tekanan itu terkait data ganda penerima bansos, Risma membenarkankan itu namun enggan memperpanjang pertanyaan mengenai isu tersebut.
"Yes (tekanan terkait data ganda bansos). Sorry ya, sudah lah. Aku udah ngomong. Silakan yang lain," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq