Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Geger! Turis Muda Meninggal Dunia di Bali Diduga Keracunan Kutu Busuk
Advertisement . Scroll to see content

Upacara Ngaben di Bali Tunjukkan Contoh Adaptasi Kebiasaan Baru

Senin, 11 Oktober 2021 - 11:00:00 WIB
Upacara Ngaben di Bali Tunjukkan Contoh Adaptasi Kebiasaan Baru
Ilustrasi prosesi Upacara Ngaben. (Foto: iNews.id/Bagus Alit)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 di Tanah Air makin terkendali, kegiatan yang melibatkan banyak orang pun kembali dibuka. Di antaranya, pelaksanaan prosesi adat upacara Ngaben di Bali pada Jumat (8/10/2021) yang dihelat dalam protokol kesehatan (prokes) ketat.

Pemerintah mengawasi dan memberikan apresiasi atas kerja sama penyelenggara, serta masyarakat setempat akan upaya perlindungan kesehatan yang diterapkan dalam upacara agung tersebut.

Situasi Covid-19 yang membaik dan dorongan untuk memulai adaptasi kehidupan baru berdampingan dengan Covid-19, membuat pemerintah secara bertahap mulai melakukan beberapa penyesuaian aturan pembatasan kegiatan masyarakat. Termasuk ativitas adat dan keagamaan tertentu yang biasanya dihadiri masyarakat luas.

Di Bali, upacara Ngaben dengan penerapan prokes ketat telah digelar pada Jumat lalu, bertempat di area terbuka Pantai Matahari Terbit, Sanur. Diketahui, Ngaben tidak hanya merupakan bagian dari warisan budaya dan prosesi keagamaan yang diagungkan, melainkan juga telah menjadi salah satu ikon peristiwa pariwisata yang dituju oleh wisatawan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa Broto Asmoro menyatakan, “Data monitoring kepatuhan prokes Bali yang selalu tercatat tinggi diatas 90 persen menjadi modal dasar membaiknya penanganan Covid-19, turunnya level PPKM, dan dibolehkannya upacara besar seperti Ngaben atau Pelebon.”

Untuk diketahui, menurut Dokter Reisa, membaiknya situasi Bali juga membuat pemerintah membuka penerbangan langsung ke Bali dari Jepang, Korea Selatan, Cina, Selandia Baru dan Uni Emirat Arab pada tanggal 14 Oktober 2021.

Guna mengoptimalkan perlindungan kesehatan dan menekan risiko transmisi dalam situasi yang  makin terkendali, prokes di Sanur diterapkan dengan sangat ketat sepanjang pelaksanaan Upacara Ngaben. Masyarakat terpantau patuh mengenakan masker.

Panitia juga menyediakan sarana penunjang seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer di tempat upacara. Selain itu, warga yang belum mendapatkan vaksinasi tidak diperbolehkan masuk ke lokasi. Untuk memastikan status vaksinasi tersebut, panitia upacara mengharuskan pengunjung melakukan scan QR Code PeduliLindungi di pintu masuk.

Terkait seluruh upaya tersebut, Dokter Reisa mengatakan, “Kita harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Bali yang membuktikan bahwa adaptasi kebiasaan baru dapditerapkan dalam upacara adat besar seperti Ngaben tokoh besar seperti Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung.”

Sementara itu, Promotor Prokes Covid-19 asal Bali Dr dr Ni Wayan Eka Cipta Sari juga menambahkan, “Adaptasi kebiasaan baru diterjemahkan dengan: memakai masker, pemeriksaan suhu, penyediaan tempat cuci tangan dan cairan pembersih tangan, penggunaan aplikasi Peduli Lindungi, mengurangi jumlah tamu dan panitia kapasitas sampai dengan 75 persen, mengadakan rapid test antigen untuk ratusan panitia yang terlibat, penempatan Satgas Kota Denpasar di tiap titik prosesi kremasi (Ngaben), penempatan spanduk dan baliho peringatan taat prokes dan penugasan MC yang selalu mengingatkan peserta Plebon untuk taat prokes.”

Kepatuhan yang tinggi dalam penerapan prokes, kesadaran masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru, serta cakupan vaksinasi yang baik, mencerminkan semangat bahwa Bali siap bangkit. Diketahui, capaian vaksinasi di Bali adalah salah satu tertinggi secara nasional.

Menurut website https://vaksin.kemkes.go.id/,  sudah lebih dari 98 persen sasaran vaksinasi di Bali mendapatkan suntikan dosis pertama per 9 Oktober 2021. Hal ini turut menandakan Bali Bangkit, yang artinya Bali dengan tatanan kehidupan baru.

Tujuannya untuk menunjukkan ke dunia, bahwa Bali bersih, sehat, aman, dan ramah lingkungan (clean, healthy, safe, and environmentally friendly). Diharapkan, semangat ini juga dapat memberikan motivasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus aktif bergerak dengan tetap mewaspadai virus Corona yang hidup berdampingan dengan kita.

(CM)

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut