JAKARTA, iNews.id – Gempa bumi dengan magnitude 6,0 yang mengguncang Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7/2025) malam, mengakibatkan seratusan rumah warga rusak. Gempa juga memaksa 2.011 jiwa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus mengatakan, jumlah rumah rusak ringan dan berat hingga Jumat sore 10 unit yang tersebar di Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan.
Presiden Suriah Klaim Tidak Ada Hubungannya dengan Serangan 9/11 di AS
“106 rumah rusak ini terdiri atas 14 rusak berat dan 92 rusak ringan termasuk bangunan gereja dan sekolah TK,” katanya kepada awak media, Jumat (25/7/2025).
Data BPBD Sulteng, rumah rusak tersebut tersebar di empat desa di dua kecamatan. Yakni, Desa Tokilo tercatat 21 rumah rusak ringan dan 4 rusak berat, Desa Tindoli (10 rusak berat dan 70 rusak ringan), dan Desa Tolambo, Kecamatan Pamona Tenggara (asih dalam pendataan, serta satu rumah rusak di Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan.
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Dahsyat M 6,0 Guncang Poso Sulteng
Akris mengatakan, dari laporan BPBD Poso, saat ini terdapat 609 kepala keluarga dengan jumlah 2.011 jiwa mengungsi. Tim BPBD sudah mendirikan posko pengungsian untuk penanganan darurat warga terdampak gempa.
Ribuan warga yang mengungsi berasal dari tiga desa yakni, Desa Tokilo sebanyak 184 kepala keluarga (KK), Desa Tindoli (266 KK), dan Desa Tolambo (159 KK). “Kami mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik,” ucapnya.
Gempa Terkini M 6,0 Guncang Poso Sulteng, Berpusat di Darat
Hingga kini, Poso masih diguncang gempa susulan dengan skala yang lebih kecil. Dari laporan BMKG, sejak Kamis (24/7/2025) malam hingga Jumat (25/7/2025) pagi, terjadi 96 kali gempa susulan dengan kekuatan terbesar manitudo 5,5 dan terkecil 1,8.
Sebelumnya, BMKG mengungkap penyebab gempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7/2025) pukul 20.06 WIB, dipicu aktivitas Sesar Poso.
Hasil analisis BMKG, menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,01° LS ; 120,78° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Poso, Kolonodale dan Mangkutana dengan skala intensitas IV - V MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk), daerah Palopo, Toraja, Mappadeceng dan Bungku dengan skala intensitas III-IV MMI (Dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Palu dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Daryono memastikan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku