Update Gempa Sulbar: 81 Orang Meninggal di Mamuju dan Majene

Senin, 18 Januari 2021 - 06:43:00 WIB

Lokasi dampak gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat. (Foto dok BNPB).

JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Sulawesi Barat menjadi 81 orang. Data tersebut dihimpun hingga Minggu (17/1) pukul 20.00 WIB, dengan rincian 70 orang di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Laporan BNPB, Senin (18/1/2021), BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan korban dan kerugian materil akibat gempa. Petugas juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat.

Presiden Maduro Sudah Minta Damai, AS Terus Tingkatkan Kehadiran Militer di Karibia

Selain itu, data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak masih dalam proses pendataan dan 15 unit sekolah terdampak.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan para pengungsi, BNPB menyalurkan bantuan logistik ke Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene berupa 140 dus mi instan dan 10 dus air mineral pada Minggu (17/1).

Antisipasi Penjarahan, BNPB Perketat Pengamanan Bantuan ke Mamuju

BNPB sebelumnya menyerahkan bantuan anggaran Rp4 miliar untuk operasional kebutuhan pokok penanganan gempa bumi Sulbar. Bantuan tersebut diserahkan sebesar Rp2 miliar untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing Rp1 miliar untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Ratusan Pengungsi Gempa Mamuju Antre Bantuan Logistik dari TNI AD

Sementara itu dalam upaya pencegahan penularan virus corona, para pengungsi akan dilakukan tes swab antigen oleh Satgas Penanganan Covid-19. Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.

Selain itu, Kepala BNPB Doni Monardo meminta penangananan pengungsian warga yang terdampak gempa bumi Sulbar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda. Tujuannya mencegah penularan dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran Covid-19 di tempat pengungsian.

Editor: Faieq Hidayat