Update Korban Longboat Rombongan DPRD Mentawai Terbalik, 16 Orang Ditemukan Selamat
PADANG, iNews.id - Sembilan korban longboat rombongan anggota DPRD Mentawai terbalik kembali ditemukan, Selasa (15/7/2025). Hingga saat ini total korban selamat yang ditemukan berjumlah 16 orang.
Sembilan orang yang baru ditemukan itu terdampar di Pantai Guluguluk, Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dari sembilan korban yang ditemukan itu termasuk anggota DPRD Mentawai, Isar Taileleu.
“Sekitar jam enam pagi, warga menemukan mereka di Pantai Guluguluk. Mereka langsung dievakuasi dan dirawat di Pustu Guluguluk,” ujar kerabat korban yang ikut dalam pencarian, Hans Tasirileleu, Selasa (15/7/2025).
Pencarian dilakukan oleh ratusan warga dari berbagai dusun sepanjang pantai sejak semalam. Baru pagi ini sembilan orang berhasil ditemukan, namun dua penumpang lainnya masih dalam pencarian.
Peristiwa terbaliknya longboat rombongan anggota DPRD Mentawai ini terjadi pada Senin (14/7/2025) pukul 11.00 WIB, namun informasi baru diterima oleh Kantor SAR Mentawai pukul 17.40 WIB. Tim penyelamat segera bergerak menggunakan kapal cepat untuk mencari korban.
Sebelumnya, tujuh penumpang ditemukan selamat setelah berenang selama enam jam. Para korban mengatakan, mesin boat mati, lalu ombak menghantam dan membuat perahu mereka terbalik. Puing-puing perahu ditemukan di Dusun Manganjo.
Identitas sembilan korban yang baru ditemukan, yakni:
1. Simbeksin
2. Kevin
3. Viktor
4. Wike
5. Sudarmono
6. Adolf Sakerebau
7. Isar Taileleu
8. Tesa
9. Toroi.
Korban selamat yang ditemukan lebih dulu:
1. Peter Son
2. Marlon Saragi
3. Nensyah Niningtias
4.Emilia Contesa
5. Marhan Saleleubaja
6. Gunawan Toroi
7.Operator boat (belum teridentifikasi).
Kepala BPBPD Mentawai, Lahmuddin Siregar mengatakan, masih memverifikasi identitas korban yang ditemukan sebelum merilis informasi resmi. Sementara itu, tim SAR dan warga terus melakukan pencarian terhadap dua orang yang belum ditemukan.
“Kita sudah mendapatkan informasi dari masyarakat, tapi kita belum berani merilis karena harus melakukan pengecekan informasi tersebut,” katanya.
Editor: Kurnia Illahi