Update Longsor Tambang Gunung Kuda: 7 Truk Dievakuasi hingga Korban Hilang Jadi 11 Orang
CIREBON, iNews.id – Tim gabungan berhasil mengevakuasi tujuh unit dump truck yang tertimbun longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Sementara pencarian korban hilang masih terus dilakukan dengan update data terbaru menyebutkan, jumlahnya mencapai 11 orang.
Bebatuan tambang longsor ini menimpa sejumlah kendaraan berat yang sedang beroperasi di lokasi. Sebagian besar kendaraan rusak parah akibat tertimpa bongkahan batu besar.
Berdasarkan laporan dari pusat tabulasi tim evakuasi, tujuh unit dump truck yang tertimbun telah berhasil diamankan. Berikut rincian kendaraan yang telah dievakuasi:
- Dump truck Isuzu warna putih, nomor polisi E 9044 HG milik Yayasan Al-Zahariah
- Dump truck Mitsubishi warna hitam, nomor polisi E 9665 HD milik Yayasan Al-Zahariah
- Dump truck dengan nomor polisi E 8359 MH
- Dump truck dengan nomor polisi E 9014 HG
- Dump truck dengan nomor polisi E 9165 AE
- Dump truck dengan nomor polisi E 8976 HZ
- Dump truck dengan nomor polisi G 1748 TF
Evakuasi dilakukan menggunakan alat berat dengan pengawasan ketat dari tim gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan lokal.
Awalnya, data resmi mencatat terdapat 8 orang korban yang belum ditemukan, namun setelah dikonfirmasi dari laporan warga sekitar, jumlah korban yang masih dalam pencarian kemungkinan meningkat menjadi 11 orang.
Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengatakan, upaya pencarian dilakukan tanpa henti dan pihaknya mengerahkan semua sumber daya untuk mempercepat proses evakuasi.
"Kami mohon doa dan dukungan semua pihak agar seluruh tim diberi kelancaran dan keselamatan selama proses evakuasi ini berlangsung," ujar Letkol Yusron, Sabtu (31/5/2025).
Proses evakuasi korban longsor tambang Gunung Kuda mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan jajaran militer. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dijadwalkan akan mengunjungi lokasi bersama Pangdam III/Siliwangi dalam waktu dekat.
Kehadiran mereka diharapkan menjadi dukungan moral bagi para petugas SAR, sekaligus penguatan koordinasi di lapangan untuk mempercepat pencarian korban.
Tim gabungan menghadapi sejumlah kendala dalam proses evakuasi, mulai dari medan yang labil, cuaca yang tidak menentu, hingga risiko longsor susulan. Oleh karena itu, seluruh proses dilakukan dengan sangat hati-hati, sambil terus memantau pergerakan tanah di sekitar lokasi longsor.
Petugas juga telah membuat zona aman bagi keluarga korban yang menunggu informasi, serta mendirikan posko medis dan logistik untuk mendukung operasional SAR.
Editor: Donald Karouw