Urip Mung Mampir Ngombe : Hidup Hanya Mampir Untuk Minum
Alhamdulillah...
Ga kerasa ya bulan Ramadan sudah tiba.
"Udah berapa juz Al-Qur'an yang dibaca?"
Mungkin pertanyaan tersebut sering menghantui kita selama ini.
"Wah ga kerasa ya udah mau wisuda? Padahal belum pernah muncak ke gunung itu,"
"Ga kerasa ya udah 30 tahun aja? Kok belum dapet jodoh juga ya,"
"Ga kerasa ya sekarang udah punya cucu? Duh belum punya harta buat diwarisin nih,"
Dan banyak pertanyaan-pertanyaan senada lainnya..
Kekhawatiran akan pencapaian dunia cuma bikin stress aja Sob, gag ada ujungnya. Swear!
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Mu'min ayat 39, "Sesungguhnya kehidupan DUNIA ini hanyalah KESENANGAN (sementara) dan sesungguhnya AKHIRAT lebih KEKAL,"
Yuk mulai sekarang pikirin dan siapin bekal buat akhirat kita! Jangan sampai nanti pas malaikat Izrail dateng kita juga menyesali hal yang sama.
"Ga kerasa ya usia gue udah habis aja? Padahal amal shalih belum seberapa,"
Na'udzubillahimindzalik...
Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya berkata, "Apalah arti dunia bagiku! Sesungguhnya permisalan aku dengan dunia adalah seperti seorang pengembara yang beristirahat di bayangan sebuah pohon. Kemudian pergi meninggalkan pohon tersebut,"
Kira-kira apa sih yang dilakukan pengembara ketika beristirahat dibawah pohon? Duduk, minum, menghela nafas, meluruskan kaki, memejamkan mata sebentar? That's it!
Dia ga akan selamanya tinggal di bawah pohon itu karena tahu bahwa pohon itu bukan tujuan perjalanan si pengembara.
Begitu pula kita, dunia ini hanyalah tempat kita mengumpulkan bekal menuju akhirat. Jangan sampai kita terlena untuk mengejar dunia yang fana' dan melupakan tujuan akhirat yang kekal.
Jauhi perkara yang membuat hidup kita menjadi sia-sia, Sob. Kalau kata sebuah pepatah jawa,
"Urip ning donya mung mampir ngombe!" (Hidup di Dunia Hanya Sebatas Minum).
Semoga kita mampu untuk senantiasa menebar manfaat dan menebar kebaikan kepada sesama. Aamiin.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq