Ustaz Yusuf Mansur Cari 300 Sarjana Ikuti Tadabbur Nasional, Khusus Cipayung-Ciracas dkk Kontak ke Sini!

JAKARTA, iNews.id - Ulama kondang Jam'an Nurchotib Mansur --atau yang biasa dikenal dengan K.H. Yusuf Mansur-- mencari 300 sarjana dari berbagai jurusan di seluruh Indonesia untuk mengikuti Tadabbur Nasional.

Kegiatan Tadabbur Nasional itu akan digelar selama seminggu di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten, milik Ustaz Yusuf Mansur.

Anggota Kongres AS Ilhan Omar Ubah Tahun Kelahiran, Akankah Dideportasi?

"Bismillah, dicari ya, kesempatan bagus nih 300 mahasiswa/mahasiswi untuk ikut kelas tadabbur seminggu penuh, free, nggak bayar," kata K.H. Yusuf Mansur melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew seperti dikutip Jumat (21/5/2023).

Ustaz Yusuf Mansur mengatakan kegiatan Tadabbur Nasional ini juga akan mengawal sarjana dari berbagai jurusan menghafal dan membedah surah Alquran selama satu minggu.

Ustaz Yusuf Mansur Beberkan Alasan Nyaleg dari Partai Perindo

"Kenapa berbagai jurusan? Karena ntar hasil dari tadabbur-nya akan berbeda-beda antara jurusan sains dan teknologi, fisika, matematika, ilmu eksak, gitu ya. Jurusan apa kek 300 nih. Jadi nggak selalu diundang jurusan agama doang," ujar Yusuf Mansur --yang juga merupakan Bacaleg Partai Perindo untuk DPR RI Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur) ini.

Bacaleg Partai Perindo untuk DPRD DKI Jakarta Dapil 6 (Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo dan Makasar) Wahyu Nur Iman mengatakan fasilitas Tadabbur Nasional dari Ustaz Yusuf Mansur itu merupakan bukti nyata komitmen Ustaz Yusuf Mansur dalam mendorong penguatan generasi muda agar bisa naik kelas dan produktif, sehingga generasi muda kian kokoh, bersama-sama dalam memperjuangkan Indonesia Sejahtera.

"Khusus untuk warga Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo dan Makasar, silakan mengirimkan curriculum vitae, CV, ke WhatsApp nomor kontak Lapor Bang Wahyu! di 085717876526 untuk nantinya disampaikan ke panitia dalam program Tadabbur Nasional Kyai Yusuf Mansur ini," kata Wahyu.

Urusan tempat menginap dan modul belajar telah disediakan bagi peserta Tadabbur Nasional dan semua ditanggung seluruhnya oleh Ustaz Yusuf Mansur.

"Nginep semua ditanggung, modul pelajaran, guru, semuanya ditanggung. Yang nggak ditanggung makan aja, pada gede, mandiri ya," kata Ustaz Yusuf Mansur sembari melepas candaan.

Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan maksud dari kegiatan Tadabbur Nasional ini tidak lain adalah menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang kompeten, baik di kancah nasional maupun global.

"Hasilnya nanti insya Allah mudah-mudahan kawan-kawan semua bisa hafal satu surah yang bisa menjadikan kawan-kawan semua menjadi pemimpin, baik di tingkat keluarga, kampung, kota, nasional dan global," ucapnya.

"Insya Allah hasil nanti dari tadabbur, semua sarjana yang diundang ini akan menjadi kekayaan buat bangsa dan negara Indonesia. Bahkan, buat dunia, nanti kita akan terjemahkan berbagai bangsa di dunia," tambahnya.

Ustaz Yusuf Mansur mengutarakan dirinya tidak hanya mengundang mahasiswa S1 dan sarjana, kelas Tadabbur Nasional ini juga diperuntukkan bagi lulusan D3 yang telah memiliki pengalaman.

"Yang berminat lampirkan saja CV-nya lewat DM, secepatnya kita akan buka. Saya harap diikuti 300 sarjana dari berbagi disiplin ilmu pengetahuan dari kampus di Nusantara. Lulusan D3 boleh, diutamakan bila sudah ada pengalaman kerja, organisasi dan bisnis," ujar Ustaz Yusuf Mansur.

Ia berharap para peserta yang diundang mengikuti Tadabbur Nasional selama seminggu penuh tersebut bisa dibimbing dan banyak menghasilkan group discussion maupun sesi sharing.

"Yang kemudian, dilanjutkan dengan penelitian, praktek nyata, program kemasyarakatan yang berangkat dari Alquran untuk umat bangsa dan negara. Tempatnya nanti di Pesantren Daarul Quran," kata Ustaz Yusuf Mansur.

Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan Tadabbur Nasional ini diharapkan dapat disambut dengan baik generasi muda calon pemimpin bangsa di seluruh Indonesia.

"Diharapkan menjadi nice camping untuk kemudian kita ketemu dengan berbagai teman-teman dari berbagai daerah di seluruh Nusantara," kata Ustaz Yusuf Mansur.

Editor: Reza Fajri