Varian Delta Jadi Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di Singapura
JAKARTA, iNews.id - Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, Suryo Pratomo mengungkap kondisi penanganan pandemi covid-19 di Singapura. Negara tersebut termasuk salah satu negara yang berhasil bangkit dari krisis pandemi covid-19.
Menurut Suryo, penanganan covid-19 di Singapura mirip dengan apa yang dilakukan Selandia Baru namun ada beberapa perbedaan.
“Saya kira Singapura dengan Selandia Baru itu hampir mirip, kuncinya adalah konsistensi dan komunikasi yang baik. Bedanya dengan yang disampaikan, orang yang biasanya di paling ujung datangnya ke Selandia Baru, sementara Singapur itu jadi tempat orang untuk datang bahkan transit,” kata Suryo dalam webinar Indonesia Tangguh MNC Portal Indonesia yang bertajuk “Penanggulangan Covid-19 di Negara Sahabat”, Selasa (17/8/2021).
Suryo memaparkan, Singapura kalau dilihat dari kurva kasus acovid-19, pertama kasus muncul di Februari 2020, kemudian Singapura mampu menekan kasus Covid-19 bahkan sampai Mei 2021. Sehingga bisa dikatakan kasus penularan di masyarakat tidak ada.
Kemudian, kata Suryo, pada 8 Mei 2021 muncul varian delta yang membuat kasus Covid-19 di Singapura meningkat kembali. Apalagi, pada 12 Juli 2021 muncul tindakan dari masyarakat yang tidak patuh menjalankan protokol kesehatan sehingga kasusnya meningkat dan sempat direm lagi.
“Sehingga sekarang kasusnya cenderung mulai kembali. Saat ini di Singapura total kasus dalam 7 hari terakhir ada 389 kasus, kasus aktifnya 53, 5 kasus impor, sementara kasus lokal di masyarakat ada 48,” ujar Suryo.
Suryo menambahkan, ada 9 kementerian yang bertanggung jawab mengurusi Covid-19 ini dan ada 2 orang ketua. Salah satunya yaitu Menteri Perdagangan dan Industri, Gan Kim Yong.
"Ini menarik kenapa dia diangkat menjadi ketua, karena Gan Kim Yong sebelumnya Menteri Kesehatan, karena pada 15 Mei 2021 ada reshuffle kabinet di Singapura. Namun, karena pemerintah Singapura melihan Gan Kim Yong sudah satu tahun lebih menangani covid-19, jadi pengalamannya sudah cukup banyak," ucapnya.
“Sehingga, Menteri Kesehatan yang baru menjadi anggotanya saja, ikut dengan apa yang menjadi arahan atau kebijakan kementerian Gan Kim Young,” katanya.
Yang kedua, sambung dia, Menteri Keuangan Lawrence Wong yang sebelumnya Menteri Pendidikan. Sembilan menteri ini selalu bekerja secara intensif, mereka bekerja dan membuat kebijakan based on scientific atau berdasarkan pendekatan ilmiah.
“Jadi, karena pendekatannya sangat ilmiah, ada tim research yang memberikan masukan pada Kementerian Kesehatan, kebijakannya tepat dan sellau sesuai dengan kebutuhannya,” tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama