Viral! Detik-Detik Pemuda Lompat ke Sungai Brantas, Hilang Diterjang Arus

SIDOARJO, iNews.id - Video amatir yang merekam aksi seorang pemuda melompat ke Sungai Brantas viral dan menghebohkan masyarakat Jawa Timur (Jatim). Peristiwa ini terjadi di kawasan dam Rolak Songo, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

Video tersebut memperlihatkan detik-detik Yusafat, pemuda asal Desa Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, naik ke besi dam Rolak Songo sebelum melompat ke sungai yang sedang deras akibat pintu dam dibuka. 

Baca Juga

1,6 Juta Orang Masih Hadapi Kelaparan Tingkat Krisis di Gaza

Beberapa warga yang berada di lokasi tak mampu berbuat banyak karena arus sungai sangat kencang. Tubuh Yusafat hilang dalam hitungan detik, terbawa derasnya air.

Menurut saksi mata bernama Candra Setiawan, korban sempat berjalan dari arah Kota Mojokerto menuju dam Rolak Songo ke arah Sidoarjo. 

Baca Juga

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Sungai Brantas Mojokerto, Diduga Dibunuh

Di tengah perjalanan, Yusafat berbalik arah, berhenti di sisi selatan jembatan, lalu memanjat besi dam sebelum akhirnya melompat ke Sungai Brantas. 

"Sekitar jam tiga lebih, berhenti agak lama dan melompat dari besi," kata Candra di lokasi.

Yusafat bahkan sempat menitipkan sepeda motornya kepada seorang sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) di lokasi.

Tim SAR gabungan dari relawan Kabupaten Mojokerto langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian. Tiga perahu karet dan puluhan personel diturunkan ke sungai, dengan pencarian difokuskan di tiga titik, yakni Rolak Songo, Sungai Brantas Mojosari dan Sungai Brantas Ngoro.

Kapolsek Mojoanyar, Iptu Rizal Arisman mengatakan, dari informasi sementara, korban diduga sengaja melompat. Saat ini dia terus berkoordinasi dengan Basarnas dan tim relawan untuk menemukan korban, sambil menelusuri motif di balik aksi nekat tersebut.

"Ada saksi yang melihat korban terbawa arus ke timur," ucap Iptu Rizal. 

Peringatan: Konten dalam artikel ini membahas isu sensitif kemungkinan terkait bunuh diri. Jika Anda merasa tertekan secara emosional atau mengalami gejala depresi, segera hubungi psikolog, psikiater, atau layanan konseling kesehatan jiwa terdekat.

Editor: Kurnia Illahi