Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Prancis Macron: Netanyahu Memalukan!
Advertisement . Scroll to see content

Viral Eskalator Dipasang di Candi Borobudur karena Kunjungan Macron, Ini Kata Istana

Senin, 26 Mei 2025 - 14:12:00 WIB
Viral Eskalator Dipasang di Candi Borobudur karena Kunjungan Macron, Ini Kata Istana
Ilustrasi Candi Borobudur (dok. istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Viral kabar pemasangan eskalator di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memberikan penjelasan.

Hasan menegaskan, pemasangan fasilitas di Borobudur ini untuk kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Diketahui, kunjungan kenegaraan Macron dilakukan pada 28-29 Mei 2025.

“Ada permintaan dari pemerintah Perancis, Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur,” kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Pemerintah pun menyiapkan sejumlah fasilitas untuk menunjang kunjungan Macron yang didampingi Prabowo di Candi Borobudur.

“Teman-teman harus memikirkan, ada yang sudah pernah ke Candi Borobudur? Naik sampai atas? Candi Borobudur itu kira-kira ketinggiannya setinggi lantai kita ini. Kira-kira setinggi gedung 12 lantai,” sambungnya.

Hasan menegaskan, fasilitas tersebut dipasang memang untuk memudahkan kunjungan Macron. Dia juga mengatakan, Macron memiliki waktu yang terbatas selama berkunjung ke Indonesia.

“Jadi Presiden Prancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur,” katanya.

Menurut Hasan, fasilitas yang sebenarnya berupa stair lift itu biasa dipasang di rumah-rumah untuk membawa orang ke bagian atas secara efisien. Dia menegaskan, alat itu hanya dipasang atau tidak dibor ke struktur candi.

“Banyak yang kemudian menduga apakah ini merusak cagar budaya atau tidak? Teman-teman, itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh, didudukkan, ditaruh saja,” kata Hasan.

“Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah," tambahnya.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut