Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Aya yang Viral gegara Beberkan Dugaan Perselingkuhan Jule dengan Yuka
Advertisement . Scroll to see content

Viral Pusaran Api di Gunung Bromo, BMKG: Bukan Tornado tapi Dust Devil

Senin, 11 September 2023 - 15:54:00 WIB
Viral Pusaran Api di Gunung Bromo, BMKG: Bukan Tornado tapi Dust Devil
Viral pusaran api di kebakaran Savana Gunung Bromo, Jawa Timur. (Foto BMKG).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Viral video yang memperlihatkan pusaran api yang muncul di lokasi kebakaran Savana Gunung Bromo, Jawa Timur. Video yang diunggah oleh akun media sosial @jalankebromo itu pun mendapatkan respon beragam dari masyarakat. 
 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan pusaran api itu bukan puting beliung atau tornado api tapi dust devil.

“Dust devil merupakan pusaran udara kecil namun kuat yang terjadi saat udara kering yang sangat panas dan tidak stabil di permukaan tanah naik dengan cepat melalui udara yang lebih dingin di atasnya, membentuk aliran udara ke atas berupa pusaran dan membawa debu, serpihan, atau puing-puing di sekitarnya,” jelas BMKG Juanda lewat akun media sosialnya, Senin (11/9/2023).

BMKG pun menjelaskan proses terjadinya dust devil yakni akibat adanya matahari yang memanaskan permukaan tanah, kemudian udara panas naik dan membentuk tekanan rendah. Selanjutnya, udara lebih dingin di sekitarnya masuk alam tekanan rendah dan membentuk pusaran semakin menjulang naik dan bertambah kecepatannya.

“Kemudian, pusaran angin ini semakin kokoh dan menyedot pasir dan debu di sekitarnya dan menjadi dust devil. Dust devil berangsur hilang karena bertemu udara yang lebih dingin,” ungkap BMKG.

Lebih lanjut, BMKG mengungkapkan ada lima faktor penyebab terjadinya dust devil. Pertama pemanasan matahari pada permukaan tanah yang cukup intensif.

Kedua, jumlah tutupan awan yang sedikit (cuaca cerah). Ketiga, banyak debu dan pasir di permukaan tanah. Keempat, kelembaban rendah, dan kelima permukaan tanah yang kering.

“Dust devil biasa muncul pada siang-sore yang cerah, kering, dan panas. Dust devil dapat berlangsung beberapa detik atau menit. Dust devil hanya terlihat saat terdapat media pendukung seperti pasir dan debu,” kata BMKG.

BMKG mengungkapkan perbedaan antara dust devil dengan puting beliung. Puting beliung berasal dari awan cumulonimbus. 

Kecepatan angin dapat mencapai lebih dari 60 km/jam. Dampak yang disebabkan cukup destruktif atau menghancurkan.

“Dust devil bukan dari awan cumulonimbus, namun dari pemanasan lokal. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi. Dampak yang disebabkan tidak destruktif atau tidak menghancurkan,” katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut