Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pilu! Santri Ponpes Al Khoziny Ditemukan Tewas dalam Kondisi Sujud di Balik Reruntuhan
Advertisement . Scroll to see content

Viral Risma Tenangkan Orang Tua Santri Ponpes Al Khoziny, Kurang Puas dengan Proses Evakuasi

Jumat, 03 Oktober 2025 - 09:32:00 WIB
Viral Risma Tenangkan Orang Tua Santri Ponpes Al Khoziny, Kurang Puas dengan Proses Evakuasi
Bu Risma menenangkan keluarga korban santri Ponpes Al Khoziny di posko SAR Sidoarjo. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

SIDOARJO, iNews.id – Suasana haru dan penuh emosi mewarnai Posko SAR musala ambruk di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sejumlah orang tua santri korban musibah menyampaikan kekecewaan mereka terhadap proses evakuasi yang dinilai lambat.

Di tengah situasi yang memanas itu, mantan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini  hadir dan menenangkan keluarga korban agar tetap bersabar serta mempercayakan penanganan pada tim penyelamat. Dia mencoba memberikan pengertian kepada keluarga korban dalam video yang viral di media sosial.

Puluhan keluarga korban mendatangi posko operasi SAR, Rabu (1/10/2025), menuntut percepatan evakuasi. Mereka meminta agar proses pencarian dilakukan 24 jam nonstop. Rasa kecewa muncul setelah keluarga menyaksikan langsung tayangan layar monitor CCTV yang dipasang di posko, memperlihatkan lambatnya proses pembebasan puing-puing reruntuhan.

“Kita hargai petugas. Kita hargai cara kerja petugas. Tapi kalau memang petugas tetap seperti ini, kita harus kompak sebagai keluarga korban. Harus kompak kita,” ujar salah satu keluarga korban dalam aksi protesnya.

Dalam kunjungannya, mantan Menteri Sosial sekaligus Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, mencoba menenangkan hati para orang tua santri. Dia menegaskan proses evakuasi tidak bisa dilakukan sembarangan karena kondisi reruntuhan yang sangat berbahaya.

“Di dalamnya juga ada petugas. Mereka sekolah semua, itu kemarin sudah dicoba. Begitu diambil satu langsung krek (runtuh) gitu, Pak,” kata Risma dengan nada menenangkan.

Risma menambahkan, para dokter yang ikut dalam operasi penyelamatan bahkan sudah berupaya maksimal dengan menyalurkan makanan dan minuman dari luar untuk korban yang masih hidup.

Dalam kesempatan itu, Risma juga berdialog dengan tim Basarnas dan relawan. Dia menyarankan penggunaan alat penahan konstruksi dan pembuatan parit agar proses evakuasi bisa lebih cepat dan aman. Namun dia mengingatkan keluarga korban bahwa setiap langkah harus dilakukan dengan penuh perhitungan.

Risma menyampaikan duka mendalam sekaligus doa agar seluruh korban segera ditemukan. Dia meminta keluarga santri untuk bersabar menghadapi ujian ini.

“Panjenengan semua yang sabar nggeh, ini adalah ujian. Kami doakan yang terbaik untuk para santri dan petugas evakuasi,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut