Viral Video Korban Ponpes Al Khoziny Tetap Sholat saat Dirawat, Reaksi Netizen Mengejutkan!

SIDOARJO, iNews.id - Insiden Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk masih menjadi perhatian hingga sekarang. Terlebih korban tewas mencapai 39 orang hingga berita ini dibuat, Minggu 5 Oktober 2025.

Di sisi lain, beredar video viral memperlihatkan para korban selamat ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo tetap menjalankan sholat meski masih terbaring di kasur rumah sakit. Di tangan si korban terpasang jarum infus.

Rusia Serahkan Lebih dari 1.000 Jenazah Tentara Ukraina ke Kiev

Video diunggah oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di X. Video tersebut telah ditonton sebanyak 77,4 ribu kali.

Ada keterangan pendek di video tersebut. "Di balik musibah masih (ada) pelajaran yang bisa diambil dari didikan pondok," kata Cak Imin, dikutip Minggu (5/10/2025).

Al Fatih Selamat dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, Sang Ayah: Ini Hadiah dari Allah

Terlihat di video viral para korban selamat Ponpes Al Khoziny sedang mengambil wudhu secara tayamum dengan menempelkan kedua telapak tangan ke dinding. Setelah itu, kedua tangan diusapkan ke wajah sebagai pengganti membasuh wajah dengan air.

Lalu, video juga memperlihatkan beberapa korban duduk di atas ranjang rumah sakit dan menjalankan sholat. Mereka begitu khusyu beribadah di tengah kondisi yang tidak mengenakan.

Banjir Air Mata Iringi Pemulangan Jenazah 3 Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny

Cak Imin di keterangan video menuliskan pesan bahwa selalu ada hal positif yang bisa dijadikan pelajaran dari sebuah musibah.

"Pondok pesantren mungkin gagal membangun pondasi bangunan, tapi tidak gagal membangun pondasi agama bagi anak-anak santri. Kalau bukan hasil didikan Kiyai dan ustaz, lalu ini hasil didikan siapa? Para orang tua sanggupkah mendidik anak seperti ini," kata Cak Imin.

Pernyataan Cak Imin itu menuai banyak komentar dari netizen. Banyak yang tidak sependapat dengannya.

"Gak ada hubungannya antara kepatuhan dalam menjalankan praktik beragama dengan kelalaian dalam membangun gedung. Itu anak gak bakal menderita di rumah sakit dan yang lain masih bisa hidup dan beraktivitas kalau bukan karena kesalahan pemimpin ponpes yang bangun gedung gak pakai otak," kata @Lev***.

"Jangan menggeser substansi masalah. Tragedi yang terjadi di pondok pesantren tersebut adalah kesalahan konstruksi yang berakibat fatal. Jadi, harus diusut sampai tuntas dan pondok pesantren harus bertanggung jawab kepada keluarga santri yang menjadi korban, khususnya yang meninggal dunia," ujar @Chr***.

"Gak seharusnya anak-anak itu sholat dalam keadaan luka-luka dan trauma yang pondok tersebut perbuat kepada mereka," ungkap @anc***.

"Ibu saya bisa, pak. Kalau naik kereta atau bis malam yang biasanya saya begini kok. Jadi gak valid kalau orang tua tidak bisa mengajarkan anaknya soal agama," kata @ara***.

Editor: Muhammad Sukardi