Voxpol: Pidato Kebangsaan 'Indonesia Menang' Prabowo Belum Membumi
JAKARTA, iNews.id – Pemaparan visi misi pasangan Prabowo–Sandi yang disampaikan dalam pidato kebangsaan bertajuk “Indonesia Menang” di Jakarta Convention Center (JCC), tadi malam, dinilai masih bersifat umum dan normatif. Pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, janji-janji politik yang disampaikan oleh Prabowo-Sandi secara umum masih berupa ide-ide besar yang belum tentu bisa dioperasionalkan di lapangan.
“Bahkan, jika dicermati, ada beberapa janji politik yang disampaikan Pak Prabowo justru sudah menjadi program pemerintahan saat ini. Sebut saja misalnya dana desa yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah sekarang,” ungkap Pangi kepada iNews.id di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Menurut dia, situasi tersebut bisa dibaca mengingat kedua pasang capres–cawapres yang berkompetisi di Pilpres 2019 tidak mempunyai perbedaan yang signifikan secara ideologis, sehingga sulit mencari perbedaan antara janji politik dan program dari mereka. “Inilah yang menjadi alasan utama mengapa kita akan kesulitan mencari perbedaan mendasar dari program yang akan ditawarkan,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Pangi, publik masih bisa memberikan penilaian terhadap kedua pasangan kandidat dari sisi pendekatan mereka dalam menyelesaian masalah bangsa. Menurut dia, masing-masing capres–cawapres sangat mungkin memiliki solusi yang berbeda.
“Prabowo–Sandi semestinya memanfaatkan momentum sebagai penantang dengan menagih janji politik dari petahana di periode pertama. Dengan cara begitu, secara tidak langsung publik akan mendapat jawaban terkait capaian dari petahana dan memberi penilaian apakah pemerintah dianggap gagal atau sukses,” ucap Pangi.
Alumni Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang itu berpendapat, rumus “menagih janji” tersebut bisa menjadi starategi paling apik untuk mematikan langkah petahana. Dengan begitu, petahana akan kesulitan meyakinkan publik jika dianggap gagal merealisasikan janji politiknya, sehingga akan punya beban moral untuk menawarkan janji politik baru.
“Prabowo–Sandi juga harus menempatkan diri sebagai penantang petahana, bukan berhadapan dengan sesama newcomers (pendatang baru). Sebagai penantang, akan lebih tepat jika Pak Prabowo menawarkan jawaban dan solusi atas kegagalan petaha bukan malah memberikan janji politik yang mengawang-awang,” kata Pangi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil