Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ngeri! Wisatawan Diserang Monyet saat Liburan Tahun Baru 2025, Luka Robek di Leher 
Advertisement . Scroll to see content

Wagub DKI Soal Malam Tahun Baru: Tidak Boleh Ada Kembang Api hingga Arak-arakan

Kamis, 30 Desember 2021 - 14:47:00 WIB
Wagub DKI Soal Malam Tahun Baru: Tidak Boleh Ada Kembang Api hingga Arak-arakan
Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Foto: MPI/Jonathan Simanjuntak)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melarang masyarakat melakukan kegiatan kembang api hingga arak-arakan di malam pergantian tahun baru 2022. Hal ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19 dan varian omicron yang sudah masuk Indonesia.

"Kebijakan Pemprov DKI Jakarta sudah disampaikan memasuki tahun baru tidak boleh ada kegiatan kembang api, tidak boleh ada kegiatan arak-arakan, bahkan tidak boleh ada kegiatan malam tahun baru, tidak ada konser, tidak ada musik," tegas dia di Balai Kota Jakarta, Kamis (30/12/2021). 

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ariza ini membeberkan bahwa pihaknya juga akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) keliling. Polda Metro Jaya pun membuat kebijakan menutup jalan di sejumlah ruas saat malam pergantian tahun baru 2022 untuk mengurangi mobilitas.

"Bahkan kita akan melakukan sidak keliling. Polda Metro Jaya akan membuat kebijakan jalan-jalan yang biasa terjadi kerumunan itu nanti akan ditutup seperti tahun-tahun sebelumnya dalam rangka mengurangi interaksi, mobilitas dan agar tidak terjadi kerumunan yang dapat menimbulkan penularan Covid-19," jelas Ariza. 

Politisi Partai Gerindra itu juga meminta masyarakat tidak menganggap remeh varian Omicron. Apalagi, terjadi peningkatan kasus yang signifikan di berbagai negara. Pihaknya meminta masyarakat berhati-hati terhadap varian baru Omicron yang penularannya lebih cepat dari varian sebelumnya. 

"Jadi terkait lonjakan Omicron seperti yang sudah disampaikan sebelumnya memang Omicron ini dalam beberapa hari itu terjadi peningkatan. Di dalam 89 negara itu, dalam 3 hari minggu lalu itu, dalam 3 hari 89 terjadi peningkatan 2 kali lipat, termasuk di Indonesia juga ada peningkatan," tutup dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut