Wakil KSAD: Pertahanan Solid Butuh Sinergi dan Interoperabilitas
BANDUNG, iNews.id - Lingkungan strategis nasional baik skala global, nasional dan regional berubah demikian cepat. Saking cepatnya dinilai dapat mengancam kedaulatan dan integritas NKRI.
"Untuk itu, diperlukannya sinergitas dan interoperabilitas dari seluruh komponen pertahanan guna mewujudkan kekuatan (pertahanan) yang solid dan daya tangkal yang tangguh terhadap berbagai ancaman yang bersifat multidimensional," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Tatang Sulaiman.
Hal itu disampaikan dia saat memberikan pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) XLV Sesko TNI TA 2018 di Graha Widya Adibrata Sesko TNI, Bandung. Selasa (4/12/2018).
Saat ini Indonesia, menurut dia, dikelilingi kekuatan-kekuatan besar yang berpacu untuk mempertahankan hegemoninya. Kekuatan tersebut terlihat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, perdagangan dan militer.
"Di sisi lain, isu-isu terorisme, narkoba dan berbagai tindak kejahatan transnasional, seperti human trafficking, penyelundupan satwa langka, dan pencucian uang, juga masih terus terjadi," ujar Tatang.
"Selain permasalahan perbatasan negara, di beberapa wilayah, kita juga masih menghadapi ancaman separatisme, terorisme dan berbagai ancaman bersenjata lainnya," katanya di hadapan 150 orang Pasis yang berasal dari TNI AD, AL, AL, Polri maupun mancanegara.

Dia mengaku, TNI memiliki berbagai strategi penangkalan, baik dalam penanganan di wilayah perbatasan, pembangunan kekuatan matra darat dan pemberdayaan potensi wilayah darat.
"Di antaranya saat ini , kita tengah mengembangkan kekuatan di kawasan perbatasan, daerah-daerah strategis, serta pulau-pulau terluar. Kemudian penataan sistem pembinaan kekuatan yang diselaraskan dengan kebijakan pemerintah pusat, Kemhan RI dan Mabes TNI," ujar Tatang.
Guna menjadikan TNI AD yang modern dan world class army, dia menambahkan, pihaknya tidak hanya sekadar membangun kekuatan fisik semata namun juga seluruh komponen lainnya.
"Itupun harus diselaraskan dengan baik dan sinergikan dengan berbagai institusi terkait, baik di dalam maupun luar negeri," kata Tatang.
Sebelum mengakhiri pembekalannya, dia berharap para Pasis yang mengikuti Dikreg XLV Sesko TNI, selain menjadi pemimpin yang berkarakter dan berintegritas serta berwawasan kebangsaan. Selain itu juga harus mampu menjadi agen perubahan (agent of change) yang berjiwa muda dalam hal menjaga idealisme, bersikap kritis, realistis, serta responsif.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dansesko TNI Laksda TNI Dedi Muhibah Pribadi, S.H, MAP, Dirbinjemen Sesko TNI Brigjen TNI Dwiyanto.
Para peserta Dikreg XLV Sesko TNI, terdiri dari 59 orang Perwira TNI AD, 42 orang TNI AL, 38 orang TNI AU, 6 orang Polri dan 5 orang dari mancanegara yaitu, Australia, India, Malaysia, Madagaskar dan Singapura.
Editor: Djibril Muhammad