Waktu Salat Id NU dan Muhammadiyah Berbeda, Mahfud MD : Jangan Timbulkan Perpecahan
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti perbedaan jadwal salat Idul Fitri 1444 Hijriyah antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Muhammadiyah. NU baru akan sidang isbat tanggal 20 April, sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkan Lebaran 21 April.
Mahfud mengatakan perbedaan waktu Idul Fitri jangan menimbulkan perpecahan.
 
                                "Intinya perbedaan waktu salat itu jangan menimbulkan perpecahan karena ibarat orang salat dzuhur. Salat dzuhur mulai jam 12, ada yang salatnya jam 12 ada yang jam 1, itu tidak ada yang salah," ujar Mahfud MD saat ditemui di Command Center KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (18/4/2023).
Mahfud menjelaskan, syarat menentukan 1 Syawal antara NU dengan Muhammadiyah juga sama, yakni melihat ketinggian hilal.
 
                                        "Kalau Muhamadiyah itu asal sudah ada di atas ufuk berapa pun kecilnya sudah solat. Kalau yang NU nunggu sebentar agar bulannya terlihat karena dalilnya dari agama sama," tutur Mahfud.
 
                                        "Salatlah kamu, berhari rayalah kamu itu kalau bulan sudah wujud. Bagi Muhamadiyah wujud itu kalau sudah ada di atas ufuk sedikit aja udah. Oleh sebab itu jangan bertengkar pokoknya hari raya tuh sama satu Syawal," imbuhnya.
Terkait larangan salat Id untuk warga Muhammadiyah, Mahfud menegaskan bahwa polemik itu telah usai. Hal itu setelah dirinya melakukan koordinasi dengan pemkot terkait.
 
                                        "Saya sudah koordinasi ke sana (Pekalongan) dengan pemda dan sudah ditempatkan fasilitas tertentu di ruas jalan," katanya.
Editor: Faieq Hidayat