Wapres Gibran Blusukan di Indramayu, Tinjau MBG hingga Cek Kampung Nelayan

INDRAMAYU, iNews.id - Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (23/5/2025). Putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo ini blusukan ke sejumlah lokasi untuk meninjau langsung program-program prioritas pemerintah.

Mengawali kegiatannya, Wapres Gibran memantau pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas Margadadi. Wapres menyapa warga yang sedang memeriksa kesehatan dan menyampaikan pentingnya pelayanan agar mudah diakses masyarakat.

Baca Juga

Militer Myanmar Tangkap 350 Orang yang Terlibat Penipuan Daring

Seusai dari Puskesmas, Wapres melanjutkan kunjungannya ke SMPN 1 Sindang. Wapres meninjau langsung proses pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG), program unggulan pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah.

Gibran tampak berbincang dengan para siswa dan guru serta memastikan kualitas makanan yang diberikan.

Baca Juga

Bobby Akui Sumut Juara Narkoba, Wapres Gibran Usul Dikirim ke Pesantren

Didampingi Wakil Bupati Indramayu Syaefudin, Wapres Gibran kemudian melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Baru Indramayu. Wapres meninjau kondisi pasar dan berdialog dengan pedagang terkait harga kebutuhan pokok yang belakangan fluktuatif.

Baca Juga

Mahfud MD Blak-blakan soal Pemakzulan Gibran, Jaksa vs Polisi, hingga TNI Jaga Kejaksaan

Kunjungan Gibran berlanjut ke wilayah Kecamatan Kandanghaur. Di sana, Wapres melaksanakan Salat Jumat berjamaah di salah satu masjid setempat.

Seusai salat, Gibran meninjau pembangunan infrastruktur program Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat (KNSB) di Desa Eretan Kulon, yang menjadi salah satu bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Baca Juga

Banyak Kepala Negara Curhat Krisis Pangan, Gibran: Kita Justru Surplus

Mengakhiri rangkaian kunjungan, Gibran menyambangi pabrik penggilingan beras CV Sandy Jaya di Desa Wirapanjunan, Kecamatan Kandanghaur. Di lokasi tersebut, Wapres melihat langsung proses produksi dan berdialog dengan pengelola mengenai distribusi beras dan ketahanan pangan lokal.

Editor: Donald Karouw