Wapres Ma'ruf Amin Berharap Kepemimpinannya Bersama Jokowi Berakhir Husnul Khotimah
JAKARTA, iNews.id - Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin segera berakhir. Ma'ruf berharap kepemimpinannya bersama Jokowi berakhir husnul khotimah.
"Saya berharap bahwa saya dengan Pak Jokowi berakhir dengan husnul khotimah," ujar Ma'ruf Amin di sela buka puasa bersama dengan para awak media di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Dia mengatakan Ramadhan tahun ini menjadi bulan puasa terakhir di masa kepemimpinannya. Meski begitu, dia berharap komunikasi dengan para awak media tetap berlanjut.
"Dan ini merupakan bulan Ramadhan terakhir saya sebagai wakil presiden, bukan ramadhan yang terakhir bukan ya, sebagai wakil presiden ya. Sebab nanti sudah insya Allah bulan Ramadhan yang akan datang saya tidak di sini lagi. Tapi saya berharap komunikasi kita tidak putus walaupun tidak jadi wakil presiden," ujarnya.
Usai tak menjabat wapres, Ma'ruf Amin akan kembali menjadi ulama. Dia juga masih aktif menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Banyak saya kira kegiatan lain, saya akan tentu kembali ke habitat saya lagi, dan saya tentu tidak ingin tidak akan mungkin melepaskan diri dari berbagai kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan, terutama keagamaan, karena itu bagian daripada hidup saya," ujar dia.
Bahkan, dia sudah aktif di berbagai kegiatan terutama masalah kenegaraan, keumatan, dan kebangsaan baik sebagai Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) juga Ketua Umum MUI sebelum menjadi wapres.
"Saya jadi wakil presiden, saya juga adalah bergiat di bidang keagamaan yang juga selalu berkaitan dengan masalah-masalah kenegaraan dan kebangsaan, baik sebagai rais aam Nahdlatul Ulama maupun Ketum MUI," paparnya.
Saat di MUI, dia berperan sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah. "Jadi selama itu juga terus selalu berkomunikasi dengan pemerintah, bermitra dalam berbagai masalah kegiatan pemerintahan. Saya tentu tidak akan bisa melepaskan diri daripada hidup keumatan maupun kebangsaan dan kenegaraan," tuturnya.
Editor: Rizky Agustian