Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengurus PBNU Diteror, Gus Yahya: Sudah Jauh di Luar Akhlak!
Advertisement . Scroll to see content

Wapres Ma'ruf Amin Ingin Sertifikasi Khatib, Ini Pesan dari PBNU

Rabu, 19 Februari 2020 - 07:52:00 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Ingin Sertifikasi Khatib, Ini Pesan dari PBNU
Logo Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berkeinginan agar para khatib memiliki sertifikat. Sertifikasi itu dinilai penting karena posisi khatib akan berpengaruh pada cara berpikir, bersikap dan bertindak umat Islam.

Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Amin menilai wajar sertifikasi terhadap khatib dikeluarkan pemerintah. Namun, dia berpesan agar sertifikasi itu tidak membuat khatib terbatasi atau terkekang dalam berdakwah.

"Mungkin sah-sah saja untuk kebutuhan pada level tertentu seseorang harus memiliki sertifikasi A, B, C dan seterusnya, tetapi tidak bisa kalau sertifikasi itu dijadikan alat untuk membatasi atau mengekang dakwah," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/2/2020).

PBNU, menurut Saifullah, tidak mempermasalahkan sertifikasi tersebut. Apalagi, melihat kondisi terkini banyak penyiar ajaran Islam yang dinilai belum memiliki cukup kapasitas, tapi sudah berdakwah di masyarakat. 

"Terkadang ada beberapa pendakwah yang memang semestinya belum dalam kapasitasnya sudah melakukan dakwah pada level-level tertentu yang mestinya dia belum di sana," katanya.

Saifullah mengingatkan, jika sertifikasi diterbitkan, agar pemerintah tidak membatasi khatib dalam menyiarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin di tengah masyarakat. "Pemerintah jangan sampai membatasi dakwah selama itu bisa membuat masyarakat tentram dengan nilai-nilai yang Islam yang rahmatan lil alamin," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan khatib harus bersertifikat dan memiliki komitmen kebangsaan karena posisinya sebagai penceramah akan berpengaruh pada cara berpikir, bersikap, dan bertindak dari umat Islam.

"Khatib itu omongannya betul-betul harus membawa kemaslahatan. Makanya perlu ada sertifikasi khatib, yang bacaannya benar, komitmennya benar, diberi sertifikat. Nanti Ikatan Khatib DMI (Dewan Masjid Indonesia) mempertanggungjawabkan itu," ujarnya saat membuka Rakernas II dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres Jakarta, Jumat, 14 Februari 2020).

Menurut Ma'ruf, khatib harus memiliki pemahaman agama Islam yang benar, baik dari segi pelafazan maupun pemaknaan terhadap ayat-ayat Al Quran, sehingga ceramah yang disampaikan para khatib tidak disalahartikan umat Islam.

"Khatib harus memiliki kompetensi, pemahamannya tentang agama harus betul, harus lurus. Cara pengucapan, lafaz-nya, harus benar. Jadi harus diseleksi khatib itu, harus punya kompetensi," katanya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut