Wapres Ma’ruf Amin Sebut Pembangunan IKN Libatkan Ulama hingga Pesantren Sekitar
JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memastikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) melibatkan unsur ulama hingga pesantren di sekitar wilayah. Hal itu merespons keinginan ulama dan pimpinan pesantren di sekitar IKN yang ingin agar menjadi subjek, bukan objek pembangunan.
Wapres menyampaikan hal tersebut saat bersilaturahmi dengan para ulama dan pengasuh pondok pesantren, di Pondok Pesantren Nabil Husein, Loa Bangkung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
“Disampaikan oleh para ulama dan pimpinan pesantren itu terkait dengan IKN. Jadi Kaltim ketika nanti sudah aktif sebagai ibu kota negara yang baru, pasti banyak terjadi perubahan-perubahan yang signifikan pada masyarakat,” kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dikutip Senin (7/8/2023).
Menurutnya, para ulama ingin agar masyarakat sekitar tak hanya menjadi penonton dalam pembangunan IKN.
“Oleh karena itu, para ulama itu meminta supaya kaitannya dengan perubahan-perubahan itu masyarakat Kaltim, masyarakat asli di Kaltim di sana tidak menjadi penonton, tidak menjadi korban dari urusan pembangunan, tetapi menjadi bagian subjek pembangunan bukan objek pembangunan,” ucapnya.
Wapres pun mendorong agar pemerintah daerah (pemda) dalam hal ini Gubernur Kaltim Isran Noor yang juga ikut dalam pertemuan untuk aktif bekerja sama dengan ulama dan pimpinan pesantren di Kaltim.
“Maka kemudian Wapres menjawab terhadap dua hal itu, singkatnya yang pertama terkait dengan IKN itu. Wakil Presiden meminta gubernur aktif untuk melakukan kerja sama dengan para ulama dan pimpinan pesantren. Pesantren itu punya fungsi salah satu fungsinya adalah transformasi masyarakat,” kata Masduki.
Wapres pun meminta agar penguatan keahlian melalui vokasi dilakukan agar keterlibatan masyarakat sekitar menguat. Tujuannya agar perubahan yang terjadi dapat diisi dengan baik oleh putra daerah.
“Tranformasi masyarakat itu dengan membangun keahlian-keahlian warga setempat, bagaimana supaya life skill para SDM di sana itu ditingkatkan. Dalam konteks ini tentu saja vokasi itu menjadi salah satu penting dan itu diperintahkan oleh Wakil Presiden kepada gubernur untuk bekerja sama dengan pesantren-pesantren yang dianggap mempunyai kemampuan itu,” tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama