Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Sebut RI-Pakistan Negara Muslim Terbesar di Dunia yang Moderat dan Inklusif
Advertisement . Scroll to see content

Wapres Sebut Penyebab Negara Berpenduduk Muslim Jadi Miskin karena Berpikir Sempit

Kamis, 11 Februari 2021 - 12:36:00 WIB
Wapres Sebut Penyebab Negara Berpenduduk Muslim Jadi Miskin karena Berpikir Sempit
Wakil Presiden Ma’ruf Amin. (Foto Antara).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut penyebab negara dengan mayoritas penduduk Muslim mengalami ketertinggalan karena cara berpikir sempit. Khususnya di sektor ekonomi yang dikenal istilah underdeveloped country.

"Hal itu yang menjadi salah satu penyebab mengapa banyak negara berpenduduk muslim masih tergolong underdeveloped country dan mengalami ketertinggalan dalam bidang ekonomi, pendidikan, iptek, dan bidang lainnya," kata Wapres Ma’ruf dalam Seminar Internasional berjudul Membangun Peradaban Islam Berbasis Masjid secara daring dari Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Wapres mencontohkan perilaku berpikir sempit adanya kelompok yang menganggap pandemi Covid-19 adalah konspirasi elit global. Cara berpikir sempit juga menghambat dan kontraproduktif dalam upaya membangun kembali peradaban Islam.

"Contoh sederhana cara berpikir sempit adalah tidak percaya bahwa Covid-19 adalah nyata atau percaya pada teori-teori konspirasi, tanpa mencoba untuk memahami fenomena dengan akal sehat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan," katanya.

Menurut dia, cara berpikir sempit merupakan salah satu penyebab munculnya sifat radikal, egois, dan tidak mau menghargai perbedaan. Sehingga jika terus dibiarkan akan dapat merusak tatanan kehidupan negara yang toleran.

"Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal yang dapat menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Karena itu, saya tidak ingin umat Islam, ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut