Wapres Waspadai Masuknya Paham Liberalisme hingga Radikalisme di Kalangan Mahasiswa

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemikiran tentang liberalisme, sekularisme, dan radikalisme sangat mudah mempengaruhi pola pikir mahasiswa. Apalagi saat ini era teknologi dan informasi.

Karena itu, Kiai Ma'ruf berpesan agar semua pihak khususnya pihak kampus Universitas Islam Malang (UNISMA) dapat mewaspadai serta mengantisipasi penetrasi ajaran yang tidak sejalan dengan nilai Islam moderat.

Baca Juga

Apakah Wali Kota Muslim Pertama New York City Zohran Mamdani Pro-LGBT?

"Dalam era teknologi informasi saat ini, pemikiran tentang liberalisme, sekularisme dan radikalisme serta ajaran lain yang tidak sejalan dengan nilai Islam yang Wasathy sangat mudah masuk dan dapat mempengaruhi pola pikir mahasiswa sehingga berpotensi untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya Kiai Ma'ruf saat menjadi narasumber dalam Rapat Terbuka Senat dan Pembukaan Oshika Maba UNISMA 2021 secara virtual, Senin (6/9/2021).

Sebagai pengampu nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah, UNISMA harus mampu membentengi diri dan para mahasiswanya dari paham-paham yang tidak sejalan dengan moderasi Islam. "Hal ini harus diwaspadai dan diantisipasi di lingkungan UNISMA," imbuh Kiai Ma'ruf.

Baca Juga

Ma'ruf Amin Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren

Orang nomor dua di Indonesia itu pun berharap agar UNISMA terus melakukan penguatan nilai keislaman dan keindonesiaan yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Baca Juga

Wapres Ma'ruf : Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Punya Makna yang Dalam

Sebagai informasi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan anak muda sangat rentan terpengaruh paham radikalisme dan terorisme. Karena itulah perlu adanya edukasi untuk mengeliminir hal tersebut.

"Masyarakat khususnya anak muda sangat rentan terpengaruh paham radikalisme dan terorisme untuk itu perlu adanya edukasi agar mereka dapat memfilter konten-konten negatif," jelas Boy dikutip dari laman resmi BNPT.

Editor: Faieq Hidayat