Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia, Museum Nabi akan Dibangun di Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

Wapres: Wisata Halal Bukan Mengubah Tempat Wisata Jadi Syariah

Jumat, 14 April 2023 - 11:30:00 WIB
Wapres: Wisata Halal Bukan Mengubah Tempat Wisata Jadi Syariah
Wapres Ma'ruf Amin menghadiri silaturahmi Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) dan Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Kota Gorontalo, Jumat (14/4/2023). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan wisata halal bukan mengubah tempat wisata menjadi syariah. Hal ini ditegaskan Wapres mengingat masih banyak penolakan terkait pengembangan wisata halal.

Wapres menyampaikannya saat menghadiri silaturahmi Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) dan Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Kota Gorontalo, Jumat (14/4/2023).

“Ada beberapa kesalahpahaman di beberapa tempat tentang pariwisata muslim untuk pariwisata halal, pariwisata syariah, sepertinya kian dimaknai bahwa wisatanya akan dihalalkan, akan disyariahkan sehingga banyak misalnya daerah menolak,” ucap Wapres dalam sambutannya.

Wapres menjelaskan padahal yang dimaksud dengan pariwisata ramah muslim yakni lokasi wisata dilengkapi dengan restoran halal, tempat ibadah, dan ada hal-hal yang bisa mendukung. Sehingga wisatawan Muslim merasa nyaman di tempat itu.

Dia pun menceritakan pengalamannya ketika ke Beijing, China dan mengunjungi salah satu restoran yang ternyata ada tempat salatnya. Kemudian, dia juga menceritakan pernah ke Korea Selatan yang ternyata juga ramah muslim.

“Saya pernah ke Beijing di sana ada restoran halal ada tempat salat. Saya pernah ke Korea Selatan makan di sana juga ada tempat namanya Naminara Island, tempat wisata seluruh dunia ada tempat salat, ada restoran halal, ada makanan dan minuman yang halal,” katanya.

Pada kesempatan itu, Wapres menegaskan saat ini negara-negara dengan penduduk minoritas Muslimnya justru ingin mengembangkan wisata halal. 

“Dunia sekarang sedang berlomba ingin menjadi pusat halal dunia dari negara-negara, padahal mereka adalah negara yang minoritas Muslimnya,” ucapnya.

Apalagi, negara-negara yang jumlah penduduk Muslimnya sedikit, menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Oleh karena itu, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar tidak boleh kalah dengan negara yang jumlah penduduk muslimnya sedikit.

“China berhasil menjadi eksportir baju Muslim tertinggi ke Timur Tengah. Ibu kota Inggris juga menjadi pusat keuangan syariah di barat. Thailand telah mencanangkan visi menjadi dapur halal dunia dan Korea juga ingin merebut pasar pariwisata ramah Muslim,” kata Wapres.

“Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sudah sewajarnya jika kita bercita-cita menjadi pusat produsen halal dunia pada tahun 2024,” tuturnya.  

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut