Warga Keluhkan Kondisi Sungai Cileungsi Hitam Pekat Berbau Menyengat
JAKARTA, iNews.id - Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) memantau Sungai Cileungsi yang kondisinya kembali berwarna hitam pekat dan berbau menyengat. Kondisi sungai tersebut sempat viral di media sosial.
Ketua KP2C, Puarman mengatakan, banyak netizen yang mengirimkan laporan melalui pesan berantai di media sosial mengenai kondisi Sungai Cileungsi. Hasil pantauan di lokasi, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai sangat mengeluhkan kondisi tersebut.
“Istrinya yang sedang hamil muntah-muntah enggak tahan bau sungai. Bahkan tiap pagi diungsikan ke rumah mertuanya untuk menghindari bau,” ujar Puarman dikutip dari kp2c.org, Sabtu (20/7/2019).
Air sungai menghitam pekat dan berbau menyengat selalu terjadi setiap tahun saat debit sungai Cileungsi mengecil karena musim kemarau. Tahun 2018 kondisinya lebih para dari sekarang.
Kondisi tersebut dinilai buruk bagi kesehatan, apalagi sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau bisa berlanjut hingga Oktober 2019.

Diduga penyebab air sungai menghitam dan berbau karena buangan limbah industri serta domestik ke badan sungai Cileungsi. Dia mengakui sejak akhir 2018 pemerintah telah melakukan berbagai upaya mengatasi pencemaran sungai Cileungsi.
Upaya tersebut dinilai belum cukup dan perlu langkah lebih tegas serta keras lagi terhadap oknum yang membuang limbah ke sungai. "Inilah ironi rutin sungai Cileungsi. Jika musim hujan banjir. Ketika musim kemarau, sungai menghitam dan sangat berbau," ucapnya.
Lisa warga Villa Nusa Indah 5 yang lokasi rumahnya tak jauh dari bibir Sungai Cileungsi, tepatnya di seputar kawasan Curug Parigi, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor sangat terganggu dengan kondisi sungai. Dia merasakan bau yang menyengat dan menyesakkan dada saat pagi.
“Semalam baunya begitu menyengat dan pagi ini sedikit mereda,” ucap Lisa di lokasi.
Editor: Kurnia Illahi