Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Panas! Razman Nasution Debat dengan Roy Suryo: Anda Punya Sertifikat Ahli Telematika?
Advertisement . Scroll to see content

Warga Madura Ingin Jokowi "Pole", Bukan Jokowi "Mole"

Jumat, 21 Desember 2018 - 11:06:00 WIB
 Warga Madura Ingin Jokowi
Advertisement . Scroll to see content

Zuhairi Misrawi

Zuhairi Misrawi
Putra Madura dan tokoh muda NU, lulusan Universitas al-Azhar Mesir

Di media utama dan media sosial ramai soal narasi Jokowi "mole" dalam kunjungannya ke Bangkalan, Madura. Narasi ini sengaja pihak lawan yang ingin membingkai seolah-olah warga Madura tidak suka Jokowi. Padahal yang disampaikan warga Madura adalah Jokowi "pole", artinya Jokowi satu kali lagi menjadi Presiden RI. Kenapa?

Sebagai orang yang lahir di Madura, saya sangat menjiwai alam pikiran dan batin orang-orang Madura. Sosok Jokowi yang sederhana, santun, dan murah senyum hakikatnya mencerminkan potret orang Madura yang polos, tulus, dan pekerja keras.

Selama 4 tahun menjadi Presiden RI, Jokowi sudah melakukan program pembangunan yang memberikan manfaat bagi warga Madura. Lihat Waduk Nipah di Sampang yang bertahun-tahun mangkrak telah berhasil dibangun oleh Presiden Jokowi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi para petani. Di Sumenep, Presiden Jokowi berhasil membangun Bandara Trunojoyo yang dapat mempersempit jarak tempuh dari Surabaya ke Sumenep dari 5 jam menjadi 30 menit. Saya termasuk warga yang merasakan manfaat bagi kehadiran bandara di ujung Timur Pulau Madura ini.

Belum lagi program benih kacang hijau di Sumenep yang berhasil meningkatkan pertanian di Sumenep, bahkan Sumenep sekarang menjadi daerah penghasil kacang hijau nomor satu di Indonesia.

Begitu pula, program sertifikat tanah, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, PKH, dan lain-lainnya telah memberikan manfaat bagi warga Madura. Oh ya saya lupa, tol Suramadu juga gratis.

Semua itu memberikan keyakinan bagi warga Madura, bahwa Jokowi harus memimpin Indonesia satu kali lagi. Dalam bahasa Maduranya, Jokowi "pole".

Memang, Jokowi difitnah melalui media sosial melalui isu PKI, anti-Islam, dan anti-ulama. Isu ini, menurut saya hanya isu murahan, karena faktanya Jokowi menggaet cawapres dari kalangan ulama, dan kemarin di Bangkalan didukung oleh para ulama. Belum lagi, Jokowi memberikan bantuan ke berbagai pesantren melalui program pembangunan rusunawa santri.

Jadi, saya haqqul yaqin, warga Madura tidak ingin Jokowi "mole", melainkan ingin agar Jokowi "pole", 01 kali lagi memimpin Indonesia.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut