Waspada Hujan Intensitas Tinggi saat Mudik Lebaran 2025!
JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, sebagian wilayah Indonesia masih mengalami puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Kondisi ini dapat berlangsung hingga masa mudik lebaran 2025.
Pada Maret-April 2025, curah hujan diprediksi berada dalam kategori menengah hingga tinggi. Beberapa daerah berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Dwikorita mengungkapkan, BMKG juga mengidentifikasi pengaruh aktivitas gelombang ekuator dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terlihat mulai Maret.
“Fenomena ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Sumatera bagian utara, dan akan bergerak ke bagian barat serta tengah Indonesia hingga pertengahan Maret,” katanya, Sabtu (22/2/2025).
BMKG juga memperingatkan potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir Indonesia yang dapat terjadi akibat fenomena bulan baru dan purnama yang bertepatan dengan jarak terdekat bumi-bulan pada akhir Maret dan April.
“Sementara itu, periode Maret-April merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba), yang ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah,” kata dia.
Dwikorita memastikan, BMKG terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kementerian, lembaga dan pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran arus mudik lebaran 2025. Salah satu upaya mitigasi adalah pengaturan jalur penyeberangan padat seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk berdasarkan kondisi cuaca, guna memastikan keselamatan perjalanan.
BMKG juga telah mengintegrasikan informasi cuaca dengan sistem Dynamic Message Sign (DMS) yang terpasang di ruas-ruas tol Jabodetabek dan akan diperluas ke Jawa Tengah serta Jawa Timur.
Informasi cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecasting (IBF) juga akan terus diperbarui secara real-time melalui berbagai platform BMKG, termasuk situs web, aplikasi InfoBMKG, media sosial, SMS Blast, serta posko-posko BMKG di daerah.
Editor: Reza Fajri