Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Cinta Wiranto dan Rugaiya Usman: Perjalanan 50 Tahun dari Remaja hingga Akhir Hayat
Advertisement . Scroll to see content

Wiranto: Kerusuhan di Wamena Instruksi Langsung Benny Wenda

Jumat, 04 Oktober 2019 - 17:50:00 WIB
Wiranto: Kerusuhan di Wamena Instruksi Langsung Benny Wenda
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto (tengah). (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengungkapkan, kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu merupakan instruksi langsung dari Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda. Dia menyebut, Benny menginstruksikan kelompok bersenjata di Wamena untuk melakukan penyerangan kepada para pendatang di wilayah tersebut.

Mantan Panglima ABRI ini mengatakan, Benny yang saat ini menetap di Inggris menugaskan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi provokasi dan kerusuhan di wilayah Wamena. "Mereka (KKB) itu kan dapat instruksi langsung dari Benny Wenda untuk menyerang pendatang dan lakukan kerusuhan di kota-kota,” ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019).

Wiranto menyebutkan, serangan yang selama ini terjadi di Wamena dilakukan KKB. Dia memastikan polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.

"Nanti kepolisian yang akan jelaskan ya. Sedang terus kejar siapa yang melakukan aksi-aksi seperti ini. Aksi provokasi dan sebagainya. Tapi serangan-serangan itu kan kemarin dilakukan oleh KKB, kelompok bersenjata mereka," katanya.

Wiranto juga menyebut saat ini pemerintah tengah fokus untuk menyembuhkan trauma warga Wamena. Mantan keta umum Partai Hanura ini mengatakan, pemerintah dan tokoh adat akan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat.

"Yang terpenting adalah kita segera bisa menetralisir trauma itu menjamin keamanan masyarakat kemudian juga ada jaminan dari para tokoh-tokoh adat, tetua-tetua adat yang ada di sana agar masyarakat ini tidak pergi ke daerah lain," tuturnya.

Sebelumnya, Polda Papua menetapkan tujuh tersangka kasus kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Ketujuh orang tersebut diduga kuat menjadi pelaku perusakan dan pembunuhan terhadap 33 warga saat demonstrasi anarkistis hingga berujung kerusuhan, Senin (23/9/2019) lalu di Kota Wamena.

Tindakan anarkistis itu juga mengakibatkan ratusan korban luka-luka hingga membuat bebewapa warga mengungsi ke Jayapura. Para tersangka ini merupakan mahasiswa dan warga yang diduga otak tindakan anarkistis pada demo tersebut.

Gubernur Papua Lukas Enembe sebelumnya menyampaikan permohonan maaf bagi seluruh warga dari berbagai suku yang menjadi korban kerusuhan di Wamena dan harus mengungsi dari Wamena. Pengungsi tersebut, baik dari Minangkabau, Makassar, Bugis, Toraja, Minahasa, Jawa, Madura, Sunda, Maluku dan Nusa Tenggara.

"Permohonan maaf dan rasa belasungkawa sebesar-besarnya bagi masyarakat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena pada tanggal 23 September 2019," kata Lukas dalam suratnya, Senin (30/9/2019).

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut