Yenny Wahid Ungkap Mahfud MD Orang Istimewa bagi Gus Dur: Tak Pernah Gentar dan Takut

Minggu, 07 Januari 2024 - 08:50:00 WIB

Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid saat memberikan sambutan dalam Haul ke-14 Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Sabtu (6/1/2024). (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengungkapkan keistimewaan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD di mata ayahnya. Mahfud merupakan salah satu murid Gus Dur.

Mulanya, Yenny mengatakan bahwa Mahfud rajin menghadiri haul Gus Dur. Mahfud seorang yang istimewa bagi Gus Dur.

Kerusuhan Madagaskar Soroti Meningkatnya Sentimen Negatif terhadap China di Afrika

“Beliau paling rajin (hadir dalam haul Gus Dur) karena memang kadernya Gus Dur sejak dulu. Pak Mahfud ini istimewa sekali. Karena beliau adalah eksperimen politiknya Gus Dur," kata Yenny dalam acara Haul ke-14 Gus Dur di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/1/2024) malam.

Yenny menceritakan saat Gus Dur menjadi Presiden RI menyadari Mahfud sangat cocok mengisi kabinet di bagian keamanan dan pertahanan negara. Oleh karena itu, Gus Dur melantik Mahfud MD sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) pada tahun 2000 lalu.

Mahfud MD: Gus Dur Pentingkan Demokrasi Dibanding Kekuasaan

Alasan Gus Dur menjadikan Mahfud sebagai Menhan karena aparat takut dengan orang Madura.

"Jadi Gus Dur tahu bahwa orang Madura itu yang paling ditakuti adalah aparat, yang paling ditakuti salah satunya. Nah, jadi sama Gus Dur sengaja dibalik, Pak Mahfud diangkat jadi bosnya para aparat, menjadi Menteri Pertahanan pada waktu itu ketika Gus Dur jadi presiden," ucapnya.

Haul Gus Dur, Yenny Wahid: Kita Doakan Politik Indonesia Sehat

Di samping itu, Yenny menyebut Gus Dur mempercayakan jabatan Menhan kepada Mahfud juga karena karakternya yang tak pernah gentar dan tak pernah takut.

Karakter tersebut, dikatakan Yenny, sangat cocok untuk menghadapi berbagai gangguan keamanan negara.

“Menteri Pertahanan itu adalah jabatan yang sangat strategis dan sangat rawan untuk disadap. Tapi, Prof Mahfud tidak pernah takut disadap. Karena beliau kalau ngomong pakai bahasa Madura, yang nyadap juga bingung," katanya.

Editor: Faieq Hidayat