Yusuf Lakaseng: Perindo Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Genjot Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
JAKARTA, iNews.id - Ketua Bidang Politik DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng menyoroti pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen yang dijanjikan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Tujuan pertumbuhan ekonomi tersebut harus dicapai.
"Pak Mahfud menyampaikan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan menggenjot ekonomi Indonesia agar tumbuh 7 persen, itu memang harus dicapai agar menjadi solusi terhadap tantangan bonus demografi," kata Yusuf kepada wartawan, Sabtu (23/12/2023).
Di sisi lain, Yusuf juga menilai penampilan Mahfud MD saat debat cawapres Jumat (22/12) malam, berhasil menjawab persoalan pubik mengenai ekonomi dan investasi. Mahfud mengatakan, masalah utama terhambatnya investasi di Indonesia yakni banyaknya praktik korupsi.
Sehingga, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pemberantasan korupsi harus diberantas hingga akar-akarnya.
"Pak Mahfud terlihat bertekad sangat kuat ingin memberantas korupsi dan karena track recordnya sebagai pendekar hukum saya kira janji itu bisa dipercaya untuk dilaksanakan pasangan Ganjar-Mahfud," jelasnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menilai perhitungan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tidak tepat.
Adapun calon presiden dan calon wakil presiden pasangan nomor 1 tersebut menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,5-6,5 persen per tahun selama 2025-2029.
Mahfud menilai bahwa dengan indeks Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang 4 persen saja harusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen.
ICOR adalah rasio yang menunjukkan besarnya penambahan investasi untuk menghasilkan tambahan unit output.
"Kalau Anda berani dengan ICOR 4 saja pasti bisa 7 persen apalagi 4-5 lah ini Anda menargetkan segini tapi pertumbuhan ekonomi cuma 5,5 persen hingga 6,5 persen secara sistematis tidak tepat," katanya.
Mahfud menjelaskan bahwa target pihaknya itu mencapai 7 persen. Target tersebut didasarkan pada perhitungan penyelamatan uang negara dari hasil tindak korupsi.
"Itung-itungnya itu mudah tadi saya sudah sebut. Betapa saya menyelamatkan korupsi yang diurus kantor langsung saya aja Rp670 triliun itu kalau dibagi UMKM itu luar biasa," katanya.
Editor: Faieq Hidayat