Yusuf Mansur: Putra Kaltara Juara Ajang Sholawat Nabi di Mesir

JAKARTA, iNews.id - Pendakwah Ustaz Yusuf Mansur mengungkap satu sosok yang mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Sosok tersebut bernama Mukhlis Latasi yang berasal dari Desa Tanjung Aru di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Dalam unggahannya di Instagram @yusufmansurnew, Yusuf Mansur menjelaskan Mukhlis sukses menjuarai Maddah Arrasul atau ajang internasional selawat Nabi Muhammad SAW yang digelar di Giza, Kairo, Mesir.

Baca Juga

Amnesty International: Israel Terus Lakukan Genosida di Gaza Meski Gencatan Senjata

"Salah satu putra terbaik bangsa Indonesia, Mukhlis Latasi Lc baru-baru ini sukses menjuarai ajang internasional Maddah Arrasul atau sholawat Nabi yg digelar di Provinsi Giza, Kairo, Mesir. Putra warga Desa Tanjung Aru, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menambah satu lagi kehebatan Indonesia di dunia internasional," tulis Yusuf Mansur dikutip Jumat (16/4/2021).

Yusuf Mansur kemudian menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada Mukhlis, orang tuanya, guru, dan kawan-kawan yang berperan atas kesuksesannya.

Baca Juga

Cek Jadwalnya! Ini Line Up "Cahaya Ramadan" di iNews, Ada Ustaz Yusuf Mansur hingga Armand Maulana!

"Hadiahnya gede banget, 50.000 Riyal sekitar Rp200 juta. Alhamdulillah. Dan ya merinding dengar bacaannya. Makasih buat beliau, orang tuanya, guru-gurunya, kawan-kawannya, dan yang motong videonya hingga video ini sampe ke tangan saya dan kita semua," katanya.

Dalam video yang diunggah Yusuf Mansur, terlihat Mukhlis membawakan secara merdu selawat Nabi. Dia mengaku terkejut usai dinyatakan sebagai pemenang dalam perlombaan tersebut.

"Demi Allah saya terkejut, pertama-tama saya bersyukur kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, juga kepada ayah ibu yang turut menyaksikan perlombaan ini secara online. Dan juga kepada guru serta teman-teman saya di Indonesia yang telah memberi semangat dan mendukung saya ikut serta dalam lomba ini. Terima kasih kepada guru-guru saya di Mesir dan juga kepada para dewan juri," ujarnya.

Editor: Rizal Bomantama