Zita Anjani Kibarkan Merah Putih di Gunung Semeru, Peringati HUT RI Bersama Pendaki Difabel
MALANG, iNews.id - Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani memimpin upacara pengibaran bendera merah putih di kawasan Gunung Semeru menjelang penutupan jalur pendakian saat Hari Raya Karo masyarakat adat Tengger. Acara itu berlangsung dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-80 tahun 2025.
Upacara bendera di Gunung Semeru tersebut diikuti sekitar 50 peserta yang ikut mendaki bersama rombongan Zita. Momen itu terasa semakin istimewa karena Zita ditemani pendaki difabel Muhammad Hikmat atau akrab disapa Kang Hikmat, seorang guru sekolah luar biasa yang dikenal inspiratif.
Keindahan lanskap Gunung Semeru juga terdokumentasikan lewat rekaman udara yang diambil oleh pilot drone bernama Indra. Rombongan ini merupakan bagian dari agenda resmi Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Zita Anjani menjelaskan, pemilihan Gunung Semeru sebagai lokasi upacara bendera bukanlah tanpa alasan. Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa sekaligus destinasi wisata prioritas nasional dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
"Di bawah langit yang sama, kita merayakan Indonesia dari tempat kita berdiri. Bukan soal seberapa tinggi kita bisa mendaki, tapi seberapa dalam kita mencintai negeri ini," ujar Zita Anjani, Sabtu (16/8/2025).
Selain di Semeru, pengibaran bendera merah putih juga dilakukan serentak di berbagai daerah di Indonesia. Delapan kreator muda turut mengibarkan bendera di lokasi berbeda, mewakili keberagaman dan keindahan nusantara.
"Peringatan kemerdekaan ini menjadi momen penting untuk menginspirasi masyarakat, agar mencintai negeri dengan cara masing-masing, termasuk dengan menjaga alam dan merayakan keberagaman Indonesia melalui perjalanan," kata Zita.
Bersamaan dengan upacara tersebut, TNBTS juga mengumumkan jalur pendakian Gunung Semeru akan ditutup sementara mulai Minggu, 17 Agustus 2025 hingga Selasa, 26 Agustus 2025. Hal ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Raya Karo.
Para pendaki diwajibkan turun di Ranupani pada 17 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB. Pendakian menuju puncak gunung setinggi 3.676 mdpl ini masih dilarang karena aktivitas vulkanis yang fluktuatif. Saat ini, jalur pendakian hanya dibuka sampai Danau Ranukumbolo dengan kuota maksimal 200 orang per hari.
Selain pembatasan kuota, kini setiap pendaki yang naik ke Gunung Semeru wajib mengenakan gelang pelacak berbasis Radio-Frequency Identification (RFID). Aturan ini bersifat wajib demi keselamatan dan keamanan para pendaki.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan pengawasan serta mempermudah proses evakuasi jika terjadi kondisi darurat di kawasan gunung tertinggi Pulau Jawa tersebut.
Editor: Donald Karouw