Zulhas soal Pemberian Bansos dan Bantuan Tunai: Rakyat Jangan Dilatih Duafa!

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyoroti maraknya pemberian bantuan sosial (bansos) dan bantuan tunai kepada masyarakat. Ia menilai hal itu malah melatih masyarakat menjadi dhuafa atau tak berdaya.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan pemberian bantuan langsung, seperti BSU justru membuat masyarakat tidak kreatif dan tak berdaya atas ekonominya sendiri.

Baca Juga

Jenderal Israel yang Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina Mencoba Bunuh Diri

"Rakyat ini jangan dilatif dhuafa, kan intinya pemberdayaan, bantuan itu oke tapi jangan terus terusan, kalau kita latif rakyat kita dhuafa, bagaimana mau kreatif," kata dia dalam acara Dialog Peran Swasta Dalam Mewujudkan Ketahan Pangan di Menara Kadin, Jumat (18/7/2025).

Lebih lanjut, ia menilai kondisi inilah yang membuat Indonesia kerap karang saing, terutama dari sisi produktivitas dari negara-negara di kawasan Asia tenggara. Produktivitas yang rendah inilah yang menjadi salah satu pertimbangan investor sebelum masuk menanamkan modalnya di dalam negeri.

Baca Juga

Prabowo Panggil 12 Menteri ke Hambalang, Zulhas Ungkap Agendanya

"Bagaimana kita mau bersaing sama Tiongkok, orang-orang mereka pekerja keras, Vietnam pekerja keras. Orang miskin dikasih Rp300.000, oh miskin dikasih beras 20 kg, lama lama nggak kreatif," sambungnya.

Baca Juga

Zulhas Umumkan Pengurus DPP PAN 2024-2029, Sakti Wahyu Trenggono Jadi Waketum

Zulhas menjelaskan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan langkah Pemerintah untuk memberdayakan masyarakat menuju kemandirian ekonomi. Harapannya, masyarakat tidak lagi sekadar menunggu bantuan langsung dari pemerintah tapi sudah bisa memiliki penghasilan sendiri.

Zulhas menjelaskan, nantinya masing-masing Kopdes akan mendapatkan pinjaman dari bank Himbara maksimal Rp3 miliar untuk belanja modal, seperti kebutuhan pokok masyarakat, elpiji, serapan gabah di petani, hingga belanja pupuk.

"Kopdes ini kita pikirkan usahanya dulu, bukan kita berikan uangnya. Kalau bisa jadi pangkalan LPG, kan untung, jadi nanti ada gerai-gerai sebagai agen," katana.

Pinjaman yang diberikan Bank Himbara itu, kata Zulhas, tidak langsung di transfer ke Kopdes. Sebab menggunakan mekanisme klaim, atas belanja modal yang dilakukan oleh Kopdes. Namun, ia memastikan pencairan dana tersebut akan berlangsung cepat.

Editor: Puti Aini Yasmin