Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengamat Transportasi Dukung Korlantas Bekukan Sementara Sirene: Banyak Disalahgunakan
Advertisement . Scroll to see content

4 Alasan Gerakan Stop Tut Tut Wok Wok Semakin Viral, Berawal dari Penyalahgunaan Strobo!

Minggu, 21 September 2025 - 10:03:00 WIB
4 Alasan Gerakan Stop Tut Tut Wok Wok Semakin Viral, Berawal dari Penyalahgunaan Strobo!
Mobil menyalahgunakan strobo dan sirine. (Foto: Ilustrasi AI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini ramai penolakan pemberian jalan untuk pengawalan pejabat yang membunyikan sirene dan strobo. Masyarakat meminta mereka untuk mengantre saat terjadi kepadatan lalu lintas.

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, sirene dan strobo pada dasarnya bukan digunakan untuk membelah kepadatan lalu lintas.

Djoko menerangkan, perangkat tersebut dirancang sebagai sinyal darurat kepada pengguna jalan lain. Namun, saat ini penggunaannya dirasa tidak tepat, sehingga mendapat penolakan dari masyarakat.

Itu juga yang menjadi dasar lahirnya gerakan Stop Tut Tut Wok Wok yang kini ramai di media sosial, bahkan didukung oleh Korlantas. 

Ya, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho memastikan pihaknya akan melakukan pembekuan sementara penggunaan sirine dan rotator di jalan raya.

Kendati begitu, pengawalan terhadap kendaraan pejabat tertentu akan tetap dilakukan. Tapi, anggota pengawalan tidak akan menggunakan sirine dan strobo demi menjaga lalu lintas yang tetap aman dan nyaman.

"Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirine dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan," kata Agus dalam keterangan resmi, Minggu (21/9/2025). 

Lantas, apa alasan di balik gerakan 'Stop Tut Tut Wok Wok' yang kini viral di media sosial? Simak berita selengkapnya. 

4 Alasan Warga Serukan Gerakan 'Stop Tut Tut Wok Wok'

Menurut Djoko Setijowarno, setidaknya ada empat alasan penggunaan sirine dan strobo mendapat penolakan keras masyarakat. Apa saja? 

1. Penyalahgunaan hak istimewa yang tidak tepat 

Alasan paling mendasar adalah penyalahgunaan. Masyarakat sering melihat kendaraan pribadi atau pejabat yang bukan dalam keadaan darurat menggunakan strobo untuk menerobos kemacetan. 

"Itu menimbulkan persepsi bahwa strobo merupakan simbol hak istimewa dan bukan alat untuk keselamatan publik. Penggunaan yang tidak pada tempatnya ini menciptakan rasa tidak adil dan memicu kemarahan," kata Djoko. 

2. Gangguan dan Kebisingan

Tak bisa dipungkiri, suara sirine yang nyaring dapat sangat mengganggu, terutama di lingkungan padat penduduk atau di tengah malam. Gangguan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan stres, bahkan memicu kecemasan. 

"Orang tua, orang sakit, atau mereka yang ingin beristirahat sering merasa terganggu oleh kebisingan yang berlebihan," tuturnya.

Djoko menuturkan saat ini, banyak yang menggunakan fasilitas pengawalan tanpa adanya keadaan darurat. Selain itu, bengkel aksesoris juga menyediakan pemasangan strobo yang digunakan secara ilegal dan mengganggu di jalan raya.

3. Regulasi yang kurang tegas

Meskipun sudah ada aturan yang mengatur siapa saja yang berhak menggunakan sirine dan strobo (seperti mobil ambulans, pemadam kebakaran, dan polisi), penegakan hukumnya sering kali dianggap lemah. Ketidaktegasan ini membuat banyak orang berani menggunakannya tanpa izin, memperburuk masalah penyalahgunaan. 

4. Mengurangi kepercayaan publik

Djoko mengatakan, penggunaan sirine atau strobo ilegal membuat kepercayaan publik terhadap pengawalan pejabat semakin berkurang, sehingga saat terjadi keadaan darurat sesungguhnya, dikhawatirkan masyarakat tidak akan memberikan jalan.

"Ya, ketika sirine dan strobo digunakan secara sembarangan, kepercayaan masyarakat terhadap sistem darurat bisa menurun. Saat mendengar sirine, masyarakat tidak lagi yakin apakah itu benar-benar situasi darurat atau hanya kendaraan yang ingin mencari jalan pintas," paparnya. 

"Akibatnya, ketika ada situasi darurat yang nyata, respons masyarakat untuk memberikan jalan mungkin tidak secepat seharusnya," ucap Djoko.

Jadi, itu dia penjelasan kenapa sekarang ramai gerakan 'Stop Tut Tut Wok Wok'. Semua ini berawal dari penyalahgunaan sirine atau strobo, bahkan beredar strobo ilegal yang dipergunakan tidak semestinya.  

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut