Aplikasi Online Menjamur, Marketplace 100 Persen Otomotif di Indonesia Masih Minim
JAKARTA, iNews.id - Perkembangan zaman mendorong kebiasaan masyarakat untuk semakin serba mudah. Kini, banyak hal yang bisa dilakukan cukup dengan sentuhan jari pada smartphone.
Modal ponsel dan internet, seseorang bisa menonton, berbincang, bekerja dan tentunya belanja hanya dengan sentuhan jari. Produk otomotif seperti komponen otomotif memang banyak tersedia secara online.
Namun konsumen seringkali kesulitan menemukan komponen yang pas, misalnya kecocokan dengan mobil, pencarian ukuran tertentu, kepastian produk dan kesulitan mencari toko terpercaya. Tren dan perilaku transaksi inilah yang memunculkan ide awal dibuatnya TokoKakiKaki (TKK), sebuah marketplace baru untuk memenuhi kebutuhan belanja otomotif.
Banyaknya transaksi kebutuhan otomotif ternyata dilakukan pada marketplace yang sifatnya general. Untuk itu, TokoKakiKaki menjadi marketplace yang 100 persen ditujukan menjawab kebutuhan belanja otomotif, sekaligus diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gaya hidup pecinta otomotif.
“Terutama saat pandemi kemarin, kami melihat demand untuk transaksi online ini cukup tinggi. Apalagi marketplace yang 100 persen otomotif banget itu bisa dibilang kurang kelihatan, itulah alasan utama kami membuka TokoKakiKaki,” ujar Project Manager TokoKakiKaki, Hansel Putra di IIMS 2023 di IIMS 2024, Rabu (21/2/2024).
Dia menuturkan nama TokoKakiKaki begitu unik related dengan kendaraan. Di mana makna “kaki-kaki” adalah kendaraan transportasi yang dugunakan. Ke depan TokoKakiKaki ingin membuka kerja sama untuk produk maupun brand otomotif lainnya sebagai merchant di TokoKakiKaki.
“Meskipun namanya TokoKakiKaki, kami juga ingin menawarkan berbagai produk berkaitan otomotif lainnya, misalnya parts mesin, audio, sampai merchandise yang berhubungan dengan otomotif. Anggap saja kalau sebuah mobil adalah ‘kaki’ kita untuk bermobilitas,” ujar Founder TokoKakiKaki, Ted Diesta.
Dia menjelaskan seluruh toko atau merchant di TokoKakiKaki merupakan toko terverifikasi untuk mencegah bergabungnya merchant yang menjadi “toko palsu”.
“Kami melihat potensi pembelian via online yang trennya semakin membesar. TKB Group yang kini sudah memiliki 150+ toko-toko retail dan tersebar di seluruh Indonesia, tentunya bisa menjawab kebutuhan perilaku online marketplace di Tanah Air,” ujar Sultan, frontman dari TKB Group.
Editor: Dani M Dahwilani