Chris John Kolaborasi Rotary Auto Bikin Bengkel Tinju Pertama di Dunia 

JAKARTA, iNews.id – Kabar terbaru datang dari mantan juara dunia tinju kelas bulu World Boxing Asociation (WBA) Chris John. Bekerja sama dengan Rotary Auto, dia membuka Bengkel Tinju. 

Ini menjadi Bengkel Tinju pertama di dunia, mengolabrasikan bengkel kendaraan dengan olahraga tinju. Chris John pun senang dan berharap berlanjut baik serta para petinju terbantu mengukir prestasi. 

Baca Juga

Sambangi IIMS 2023, Moeldoko Tantang Esemka Lakukan Ini

"Mudah2an berjalan baik dan terus berlanjut, untuk tinju Indonesia," tulis Chris John di akun Instagramnya.

Diketahui, ide Bengkel Tinju tersebut diinisiasi Ferry Jensen, founder dan owner bengkel Rotary Auto. Ferry tak hanya berkecimpung di dunia otomotif, tapi juga ingin mengembangkan olah raga di Tanah Air, khususnya tinju.

Baca Juga

7 Mobil Tua Langka Mejeng di IIMS 2023, Ada yang Berumur Hampir 100 Tahun

"Rotary Auto menyediakan ring tinju di dalam bengkel yang dapat digunakan untuk mengelar pertandingan. Saya melihat penggemar otomotif di Indonesia rata-rata adalah pria, dan tinju merupakan salah satu olah raga yang juga mereka gemari," ujar Ferry di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Dia menjelaskan alasan mengandeng Chris John sebagai partner dalam membangun Bengkel Tinju. Ini tak lepas dari prestasi serta nama besar mantan juara dunia tinju WBA berjuluk The Dragon tersebut

Baca Juga

Deretan Mobil Termahal di IIMS 2023, Ada Mobil Listrik Seharga Rp4 Miliar

Dalam kariernya Chris John telah mengukir rekor kemenangan 48 kali dari total pertandingan sebanyak 52 kali dengan kemenangan KO 22 kali. "Ini merupakan prestasi gemilang yang tidak dapat dipungkiri lagi. Tidak dapat dipungkiri Chris John adalah salah satu legenda hidup tinju Indonesia dan dunia," kata Ferry.

Dia optimistis dengan adanya Chris John, Bengkel Tinju akan berjalan baik, sehingga dapat melahirkan juara-juara dunia baru dari bengkel tinju pertama di dunia. 

Chris John akan menjadi penyelenggara atau promotor di Bengkel Tinju sesuai dengan standar internasional. Mulai dari safety petinju, match-making yang ideal hingga peraturan-peraturan dengan standar dunia, meskipun arena tinju berada di sebuah bengkel. 

Editor: Dani M Dahwilani