Ford dan Daimler Tutup Usaha Patungan Pengembangan Bahan Bakar Sel
MUNICH, iNews.id - Ford dan Daimler memutuskan untuk menutup usaha patungan (joint venture) dalam pengembangan teknologi bahan bakar sel (fuel cell).
Dilansir dari Carscoops, Sabtu (30/6/2018), Reuters melaporkan Automotif Fuel Cell Cooperation Corp akan tutup pada musim panas ini. Di mana kedua perusahaan memilih untuk membawa pengembangan teknologi hidrogen ke masing-masing basis produksi mereka.
"Ford akan mengambil pengembangan bahan bakar sel in-house, serta memanfaatkan basis pasokan dan menutup Automotif Fuel Cell Cooperation Corp pada musim panas 2018," ujar Ford.
"Kedua perusahaan akan terus mengeksplorasi cara-cara untuk bekerja sama mengembangkan modul bahan bakar sel," katanya.
Apakah fuel cell memiliki masa depan yang baik? Meski kedua produsen mengatakan mereka akan terus bekerja dalam pengembangan bahan bakar alternatif ini, tetap harus dilihat seberapa besar komitmen mereka.
Awal tahun lalu, Chief Executive Daimler, Dieter Zetsche mengindikasikan perusahaan melangkah mundur pada pengembangan kendaraan bahan bakar sel untuk baterai mobil listrik. Demikian pula, Ford tampak kurang berkomitmen terhadap kendaraan hidrogen.
Tahun lalu, mantan Chief Technology Officer (CTO Ford, Raj Nair mengatakan teknologi bahan bakar sel berkembang dengan cara terputus-putus.
Di sisi lain, sejumlah produsen mobil berharap kendaraan hidrogen memiliki masa depan bersama EVS (kendaraan listrik), di antaranya Honda, General Motors, Toyota dan Audi.
Editor: Dani M Dahwilani