Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Otomotif Perlahan Tumbuh, Ini Langkah Mobil Lubricants Tingkatkan Penetrasi Pasar
Advertisement . Scroll to see content

Ganti Oli Mesin Berdasarkan Jarak Tempuh atau Lama Pakai? Lihat Model Mobilnya

Rabu, 02 November 2022 - 12:05:00 WIB
Ganti Oli Mesin Berdasarkan Jarak Tempuh atau Lama Pakai? Lihat Model Mobilnya
Mengganti oli mesin mobil wajib dilakukan secara berkala agar kinerja kendaraan tetap optimal berdasarkan spesifikasi kendaraan. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Oli menjadi bagian penting pada kendaraan yang harus mendapat perhatian serius. Sebab itu, mengganti oli mesin mobil wajib dilakukan secara berkala agar kinerja kendaraan tetap optimal. 

Mengenai jadwal penggantiannya, buku manual dapat digunakan pemilik mobil sebagai acuan. Misalnya, pada mobil baru, yang berlaku pada interval 10.000 km. Namun apakah petunjuk tersebut berlaku mutlak?

Brahma Putra Mahayana, technical specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) mengatakan jawaban dari pertanyaan di atas berlaku untuk mobil-mobil baru. Sebagaimana diketahui seiring dengan perkembangan teknologi, jarak antar komponen mesin sekarang ini dibuat lebih rapat. Ini ditujukan untuk mengoptimalkan kinerja jantung mekanis kendaraan.

"Sebab itu, mesin mobil keluaran anyar membutuhkan pelumasan encer. Tingkat viskositas demikian bisa didapat pada jenis oli full sintetik. Proses pembuatan oli sintentik lebih kompleks daripada proses pembuatan oli mineral," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (2/11/2022).

Brahma menjelaskan bisa dikatakan oli sintetik lebih minim penguapan. Maka itu, penggantian oli mesin dapat dilakukan setiap 10.000 km. 

Namun, ada pula anjuran pelumas sebaiknya berlangsung setiap 5.000 km. Ini sejatinya berlaku untuk oli dengan kandungan mineral dan untuk kendaraan yang usianya di atas 10 tahun.

"Oli mineral berasal dari ekstrak penyulingan minyak bumi. Kandungannya pun tidak seperti oli sintetik dan umumnya punya tingkat viskositas lebih tinggi (kental). Makanya, oli ini biasa digunakan untuk mobil-mobil lama sesuai teknologi mesin saat itu," katanya. 

Brahma menuturkan teknologi terus berkembang sekitar 10 sampai 20 tahun lalu belum banyak oli sintetis yang memang bisa digunakan sampai 10.000 km. Itu sebabnya mobil dahulu selalu merekomendasikan penggantian oli setiap 5.000 km. 

Namun, penggantian oli sintetik maupun oli mineral itu tidak selalu merujuk kepada interval di atas. Pasalnya, ada beberapa hal yang justru membuat oli mesin mobil berlangsung lebih cepat. Sebagai contoh apabila mobil rutin melewati tanjakan atau menghadapi kemacetan. 

"Apabila sering terjebak di kemacetan lalu lintas meski roda tidak bergulir, tapi mesin tetap bekerja menghasilkan tenaga. Ditambah dengan panasnya jalanan saat kondisi siang hari, serta sering lama berhenti di lampu merah, membuat beban kerja mesin jadi semakin berat," kata Brahma. 

Tak dipungkiri, lanjut dia, oli juga memiliki sifat menguap. Jadi bayangkan jika mobil acap kali bekerja keras menghadapi kemacetan atau jalan yang berat tadi, penguapan oli tentu akan lebih banyak lagi. Untuk mobil-mobil seperti ini, Brahma menyarankan kepada pemilik untuk rutin mengecek kondisi oli mesin melalui dipstick. 

"Jika kondisi volume oli pada dipstick sudah berkurang dari level minimum, ada baiknya segera ganti oli. Jangan hanya menambah oli baru," ujar Brahma. 

"Pemilik mobil juga tentunya harus menggunakan spesifikasi oli sesuai rekomendasi pabrikan. Oli mesin itu dapat ditemui pada produk seperti Fastron Series yang dirancang untuk berbagai kebutuhan mesin mobil. Oli PTPL bukan saja memenuhi standardisasi API SN, tapi juga dilengkapi teknologi NanoGuard," kata Brahma. 

Dia menambahkan jika masih bingung dalam memilih oli mesin mobil bisa melihat di situs resmi pabrikan pelumas. Ini untuk mendapatkan rekomendasi pelumas yang tepat.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut