Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ban Mobil Botak Sebelah, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
Advertisement . Scroll to see content

Ingin Kinclong dan Awet, Jangan Sembarangan Pilih Semir Ban

Senin, 26 Maret 2018 - 06:37:00 WIB
Ingin Kinclong dan Awet, Jangan Sembarangan Pilih Semir Ban
Jika ban kendaraan disemir menggunakan obat berkualitas buruk, ban akan kering dan mengalami pecah-pecah. (Foto: Amazon)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penampilan kendaraan mencerminkan karakter pemiliknya. Anggapan ini membuat banyak pengguna mobil merawat kendaraannya agar terlihat bersih dan kelimis.

Salah satu perawatan yang dilakukan ialah memoles ban dengan semir agar terlihat wetlook. Cairan ini memiliki kemampuan melindungi ban dari paparan sinar ultra violet (UV).

Ada banyak jenis semir yang bisa dipilih. Namun, disarankan agar berhati-hati dalam memilih semir. Sebab, semir yang mengandung silicon ternyata dapat memperpendek usia ban.

Silikon bisa membuat ban cepat aus. Semir silicon biasanya berbentuk cair. Disarankan agar memilih semir ban non-silicon yang mengandung wax atau foam

"Sebenarnya ban tidak perlu disemir. Tapi, banyak orang yang ingin agar ban-nya kinclong. Kalau ingin disemir, pakai obat semir yang bagus, bukan abal-abal," ujar Marketing Director PT Michelin Indonesia, Putu Yudha saat dihubungi iNews.id, Kamis (23/3/2018).

Jika ban disemir menggunakan obat berkualitas buruk, ban akan pecah-pecah. Alhasil, bukannya ingin mempercantik kendaraan, malah merusak visual.

"Memang tergantung obat semirnya. Kalau yang bagus tidak masalah. Cuma kalau yang jelek, ban akan pecah-pecah, jadi kering gitu. Semir kan mengandung minyak dan di produk abal-abal itu minyaknya memakai obat kimia. Jadi merusak ban juga," tegasnya.

Putu menambahkan, hal terpenting dalam merawat ban yaitu selalu melakukan pemeriksaan tekanan angin. Tekanan angin yang kurang atau sebaliknya terlalu keras bisa membuat ban tidak awet.

"Di sisi lain, tergantung ban juga, kembangannya tebal atau tidak, lalu alur ban tersebut bagaimana. Tapi intinya sama saja, utamanya itu angin. Angin di ban jangan sampai kurang, nanti handling lebih licin. Pengecekan angin itu perlu dilakukan, maksimal per dua bulan sekali dicek," tandasnya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut