Kendaraan Makin Canggih, Intip Tren Audio Mobil Zaman Now

JAKARTA, iNews.id - Salah satu modifikasi yang dilakukan pemilik kendaraaan adalah meng-upgrade atau mengganti audio mobil. Ini karena tidak semua kendaraan dibekali audio yang sesuai dengan selera pemilik kendaraan.

Apalagi bagi mereka yang memiliki selera tinggi. Sound quality (SQ) menjadi perhatian utama agar kendaraan lebih nyaman.

Baca Juga

Polisi Akan Gunakan NIK KTP sebagai Nomor SIM Mulai 2025, Bagaimana SIM Lama?

Di sisi lain, saat ini banyak model kendaraan listrik. Ini mengubah tren audio mobil di Indonesia.

Owner CAS Audio, Rokhim mengungkapkan ubahan atau kustom audio mobil saat ini lebih simpel. Ini seiring dengan semakin canggihnya kendaraan, di mana sistem dan fitur pengaturan mobil sudah terintegrasi dalam satu head unit sehingga sulit bila dirombak.

Baca Juga

Kisah Rokhim dari Teknisi Sukses Bangun Usaha Audio Mobil Sendiri hingga Jadi Langganan Artis

Solusinya pemilik kendaraan bisa mentuning audio kendaraan secara simpel dengan menambahkan subwoofer active dan Digital Signal Processor (DSP).

"DSP berfungsi mengatur suara, menjadi otaknya audio dari player. DSP dan active subwoofer tugasnya memperbaiki audio sebagai sound manajemen," ujarnya, saat perayaan CAS Audio ke-24 dan Alpine Day di MGK, Jakarta.

Baca Juga

Selain BPJS Kesehatan, Bikin SIM Wajib Punya Sertifikat Sekolah Mengemudi

Dia menuturkan untuk penempatan alat ini biasanya diletakkan di bawah bangku atau di bawah dasbor. Jika bagasi luas bisa diletakkan di sana sehingga lebih rapi.

Rokhim mengungkapkan audio yang ideal bagaimana bass (suara rendah), treble (suara tingg) dan mid seimbang. Bila sound quality sudah ketemu tinggal tuning sesuai selera.

Baca Juga

Lebih Susah dari SIM C Biasa, Begini Bentuk Lintasan Ujian Praktik SIM C1

"Tidak usah mahal, yang penting tuningnya ideal. Baru setelah itu disesuaikan selera, apakah bassnya ingin dinaikkan dan lainnya. Untuk model Alpine ada alat tambahan bernama UTX. Alat ini dapat meningkatkan kualitas suara audio," kata Rokhim.

Editor: Dani M Dahwilani