Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Teknologi Berbasis Listrik Rambah Berbagai Sektor, Keamanan Jadi Faktor Penting
Advertisement . Scroll to see content

Mengupas Standar Keselamatan Bangunan di Pabrik Otomotif

Jumat, 25 Oktober 2019 - 08:21:00 WIB
Mengupas Standar Keselamatan Bangunan di Pabrik Otomotif
Utomodeck bersama mitra prinsipal MSA Latchways melaksanakan capacity building dengan menghadirkan tenaga ahli pengaman kejatuhan kelas dunia, yakni Andrew Pass dari Inggris.. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Membangun gedung atau pabrik tidak hanya bicara desain dan fungsional. Namun, jauh di atas itu bangunan harus didesain sesuai dengan standar keselamatan dan pemeliharaan ke depan (design for safety).

Salah satunya di Industri otomotif. Pabrikan dengan teknologi serba canggih ini harus menerapkan design for safety, terkait dengan keselamatan pekerja dalam pemeliharaan bangunan. Terlebih banyak teknologi canggih di dalamnya seperti mesin dan robot, sehingga diperlukan sistem pemeliharaan bangunan yang baik untuk memelihara aset.

Business Development Manager Fall Protection MSA Safety, Setyadi Krisna mengemukakan, di sektor industri otomotif memang semua dikerjakan dengan robot. Namun, ada hal-hal yang dikerjakan manusia, seperti perawatan fasilitas bangunan. Apalagi jika bangunan tersebut memiliki panel surya.

"Untuk itu desain bangunan, termasuk pabrik harus didesain sejak awal mengikuti standar keselamatan tidak hanya saat membangun tapi dalam pemeliharaan ke depan. Jangan sampai ada kasus kecelakaan kerja akibat bangunan sistem keselamatan," ujarnya, saat dikofirmasi iNews.id di Jakarta.

Dia menuturkan salah satu contoh yang pernah dihadapi adalah bagaimana melihat beberapa bangunan yang memiliki arsitektural unik, seperti bandara, bangunan komersial, bangunan pabrik, perkantoran yang pada awalnya terlihat indah, namun seiring berjalannya waktu terlihat kotor dikarenakan kesulitan dalam akses perawatan.

"Pada 2018, angka kecelakaan kerja meningkat sebanyak 40 persen, dan salah satu kecelakaan yang mendominasi adalah jatuh dari ketinggian. Di mana hal ini terjadi baik pada tahap konstruksi maupun tahap perawatan suatu bangunan. Untuk itu diperlukan desain dari awal untuk perawatan," kata Setyadi.

Terkait design for safety, dia memaparkan Indonesia telah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bekerja di Ketinggian untuk mendorong peningkatan partisipasi para pelaku usaha agar lebih memperhatikan aspek K3 bekerja di ketinggian dan tindakan pencegahan maupun perbaikan.

Namun, lanjut dia, hal tersebut cukup menjadi tantangan bagi para pelaku industri di mana penerapan peraturan ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Selain itu, melihat kemajuan desain, teknologi serta arsitektural bangunan yang semakin unik dan futuristik memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku industri dalam pemeliharaan.

Ini juga menjadi perhatian Utomodeck, penyedia atap nasional pemegang Guinness World Record sebagai produsen atap terpanjang di dunia dengan business unitnya, antara lain atap dan dinding metal, structural solutions, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Utomodeck bersama mitra prinsipalnya MSA Latchways melaksanakan capacity building dengan menghadirkan tenaga ahli pengaman kejatuhan kelas dunia, yakni Andrew Pass dari Inggris.

Mereka memberikan informasi menganai konsep Design for Safety kepada stakeholders, yakni pengembang, arsitek maupun regulator, di mana aspek K3 harus diperhitungkan sejak dini pada tahap perencanaan sebuah bangunan. Di mana Engineered lifeline system menjadi salah satu solusi dalam memberikan akses serta keamanan pada pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian.

Aplikasi studi kasus desain ini telah diterapkan di berbagai bangunan dengan arsitektural yang unik di Indonesia, seperti Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Stasiun Layang MRT Jakarta, Stasiun LRT Jakarta, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati serta berbagai bangunan lain.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut