Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Membedakan Velg Asli dan Palsu, Awas Jangan Salah Pilih Bisa Patah di Jalan
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Terciptanya Pelek Ban di Dunia, dari Roda Kayu hingga Karet Antibocor 

Senin, 31 Januari 2022 - 14:11:00 WIB
Sejarah Terciptanya Pelek Ban di Dunia, dari Roda Kayu hingga Karet Antibocor 
Para peneliti sepakat 3500 SM adalah tahun ketika roda kendaraan ditemukan sebelum seperti pelak ban saat ini. 
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Salah satu komponen penting pada mobil adalah roda terdiri atas pelek (velg) dan ban (tire). Hingga saat ini ban dan pelek terus berkembang hingga memiliki berbagai jenis.  

Tapi, pernahkan  kamu berpikir darimana asal atau sejarah pelek mobil pertama kali ditemukan hingga menjadi komponen penggerak kendaraan. 

Para peneliti sepakat 3500 SM adalah tahun ketika roda ditemukan. Sementara roda pertama untuk keperluan transportasi diperkirakan sekitar 3200 SM. Tujuannya adalah untuk memindahkan kereta Mesopotamia. 

Saat itu, manusia menggunakan kayu gelondongan untuk memindahkan beban besar. Masalah utama dengan metode transportasi ini adalah banyak roller diperlukan, dan perawatan diperlukan untuk memastikan roller tetap sesuai dengan jalurnya. 

Butuh sekitar 1.500 tahun untuk langkah selanjutnya dalam evolusi roda. Kebutuhan akan transportasi yang lebih cepat dan gagasan untuk menggunakan lebih sedikit material menjadi pemicu terobosan teknologi ini. 

Mengutip laman Auto Evolution, Senin (31/1/2022) orang Mesir implementasi pertama menggunakan roda berjeruji pada kereta model 2000 SM. Mereka mempersempitnya dengan mengukir kedua sisi.  Tetapi orang Yunanilah yang pertama kali memperkenalkan roda palang, atau tipe-H, roda. 

Sementara, pelek besi pertama pada roda terlihat di kereta Celtic pada 1000 SM. Roda spoked tetap hampir sama sampai 1802, ketika G.F. Bauer mendaftarkan paten untuk wire tension spoke atau jari-jari roda pertama.

Jari-jari kawat ini terdiri atas seutas kawat yang dijalin melalui tepi roda dan dikencangkan pada kedua ujungnya ke hub. Selama beberapa tahun berikutnya, jeruji kawat ini berkembang menjadi jeruji ketegangan bulat yang kita lihat di sepeda hari ini. 

Pada 1839, Charles Goodyear menemukan sebuah vulkanisasi karet yang nama tersebut dijadikan sebagai perusahaan besar yaitu Goodyear Tire and Rubber Company. 

Penemuan besar lainnya yang hampir sama dengan wire tension spoke adalah ban pneumatik, yang pertama kali dipatenkan pada 1845 oleh R.W. Thompson. Idenya lebih ditingkatkan pada 1888 oleh John Dunlop, seorang dokter hewan Skotlandia, yang juga mematenkannya. Berkat pengendaraan yang mulus, ban Dunlop menggantikan karet keras yang digunakan semua sepeda saat itu. 

Mereka menciptakan tiga jenis ban, yaitu ban bias berbentuk zig-zag yang membentuk sudut 40 sampai 65 derajat pada lingkaran ban, ban radial yaitu ban yang memiliki bentuk sudut 90 derajat pada lingkaran ban, dan ban tanpa tube yaitu ban yang dirancang gtanpa memiliki ban dalam. 

Pelek roda mobil sendiri, penemuannya dimulai pada 1885 oleh Benz Patent Motorwagen dari Karl Benz. Dia menciptakan kendaraan roda tiga menggunakan roda kawat seperti sepeda, yang dilengkapi karet keras. 

Nah soal karet ini, orang pertama yang berpikir untuk menggunakannya untuk keperluan mobil adalah André dan Edouard Michelin, yang kemudian mendirikan perusahaan ban terkenal. Pada 1910, B.F. Goodrich Company menemukan ban yang lebih tahan lama dengan menambahkan karbon ke dalam karet. 

Di sisi lain Model T Ford menggunakan roda artileri kayu, yang diikuti pada tahun 1926 dan 1927 oleh roda palang las baja.  Tidak seperti kendaraan pertama Karl Benz, mobil yang memiliki ban pneumatik ini ditemukan oleh Mr Dunlop. 

Namun, ada perbedaan besar antara ban saat itu dan sekarang. Kala itu ban mobil terbuat dari karet putih tanpa karbon, ban ini memiliki waktu penggunaan sekitar 2.000 mil. 

Ban hanya bertahan sekitar 30 atau 40 mil sebelum diperbaiki. Masalah umum termasuk: ban terlepas dari roda, tusukan dan tabung terjepit. 

Kini, pelek ban memiliki berbagai jenis, yaitu pelek casting (dicetak), pelek flow forming (dicetak dan dipanaskan), dan pelek forged (dilelehkan dan dicetak). 

Namun, kini diciptakan pelek yang juga berfungsi sebagai ban. Penemuan ini dikenal sebagai ban anti bocor atau ban tanpa udara (airless). Semua pabrikan saat ini tengah mengembangkan ban tersebut. Salah satunya ban Michelin Uptis.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut