Tak Hanya Estetik, Cat Bisa Pengaruhi Performa dan Efisiensi Moda Transportasi
JAKARTA, iNews.id - Cat dikembangkan tidak sembarangan. Selain berfungsi melindungi lapisan terluar dan estetik, cat juga bisa memengaruhi efisiensi moda transportasi.
Seperti teknologi cat lambung kapal yang dikembangkan Jotun. Mereka membuat cat pelapis kapal Hull Performance Solutions 2.0 (HPS 2.0) dengan konsep Tailored to trade.
Konsep ini dirancang untuk membantu operator kapal meningkatkan efisiensi armada, mengurangi konsumsi bahan bakar, menekan emisi karbon, dan memperpanjang umur kapal.
Teknologi baru ini mereka kembangkan ke Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki tantangan kondisi laut yang beragam, efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan menjadi fokus utama para operator kapal.
“Kami sangat antusias mengembangkan HPS 2.0, yang menjadi bukti nyata Clean Shipping dengan fokus kami pada inovasi yang telah berjalan sejak 1926. Solusi terbaru ini mengintegrasikan produk, layanan profesional, analisis data, serta jaminan kinerja," ujar Morten Sten Johansen, Global Category Director Hull Performance di Jotun, dalam keterangan persnya, Selasa (18/11/2025).
"HPS 2.0 hadir untuk menjawab tantangan serta kebutuhan pengguna yang terus berkembang guna memastikan performa lambung kapal tetap optimal, sekaligus mendukung pencapaian target ESG mereka,” katanya
Seperti apa spesifikasi cat tersebut? HPS 2.0 membenamkan teknologi antifouling mutakhir untuk mencegah biofouling, yakni penumpukan organisme laut seperti alga dan teritip pada lambung kapal yang dapat mengurangi kecepatan dan meningkatkan konsumsi bahan bakar, emisi serta biaya operasional.
"Pelapis ini dirancang khusus mengikuti rute pelayaran, sehingga membantu pemilik dan operator kapal menjaga performa optimal, menghemat konsumsi bahan bakar, dan menekan pengeluaran," ujar Morten Sten.
Studi yang dipaparkan di Nor-Shipping 2025 membuktikan antifouling mampu secara signifikan meningkatkan kinerja operasional sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
Seperti SeaQuantum X200, antifouling dengan rekam jejak kinerja selama 15 tahun dan telah diaplikasikan pada hampir 2.000 kapal laut jarak jauh. Untuk rute pelayaran dengan intensitas biofouling tinggi terdapat SeaQuantum XT, memadukan teknologi paten Acticore dengan binder unik dan paket biocide berkinerja tinggi. Model ini memberikan perlindungan yang konsisten terhadap biofouling berat.
Terdapat pula SeaQuest Endura II, pelapis fouling Release bebas timah (tin-free) dengan teknologi Flexcure menghasilkan permukaan film halus, waktu pengeringan lebih cepat, dan daya tahan perbaikan lebih lama.
“Banyak teknologi antifouling tersedia, namun efektivitasnya sangat bergantung pada kondisi lingkungan laut, rute pelayaran, dan tingkat prediktabilitas. Pendekatan antifouling yang disesuaikan dapat membantu pemilik dan operator kapal mencapai efektivitas yang optimal,” ujar Morten Sten.
Editor: Dani M Dahwilani