3.000 Unit Mobil dari China Ludes Terbakar di Lautan Pasifik, Pemilik Kendaraan Nangis
JAKARTA, iNews.id - Insiden memilukan terjadi di lautan lepas saat kapal kargo Morning Midas yang mengangkut ribuan mobil dari China menuju Meksiko hangus dilalap api. Tragedi ini menimpa para pemilik kendaraan yang menantikan mobil baru mereka—baik mobil konvensional, hybrid, maupun listrik.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada 3 Juni 2025, ketika kapal berada 300 mil di selatan Pulau Adak, Alaska. Awak kapal mendeteksi asap tebal yang muncul dari dek penyimpanan kendaraan listrik.
Meski sistem pemadam kebakaran otomatis berbasis CO2 telah diaktifkan, api kembali menyala usai suplai habis. Kapal kargo berbendera Inggris tersebut membawa 3.048 unit mobil, termasuk 70 kendaraan listrik dan 681 mobil hybrid.
Para pemilik mobil pun hanya bisa pasrah saat mengetahui investasi mereka kini menjadi abu. Tak sedikit dari mereka yang menangis melihat harapan mereka sirna terbakar di tengah lautan.
Morning Midas merupakan kapal buatan 2006 milik Hawthorn Navigation Inc dan dioperasikan oleh Zodiac Maritime yang berbasis di London. Kapal sepanjang 600 kaki ini dijadwalkan tiba di pelabuhan Lazaro Cardenas, Meksiko, pada 15 Juni 2025.
Kapal sempat berlayar dari beberapa pelabuhan besar di China, seperti Yantai, Guangzhou, dan Shanghai.
Momen dramatis terjadi saat 22 awak kapal terpaksa menyelamatkan diri menggunakan rakit darurat. Beruntung, seluruh kru berhasil diselamatkan oleh kapal Cosco Hellas yang disebut oleh Penjaga Pantai AS sebagai “Good Samaritan vessel for its prompt”.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Zodiac Maritime mengungkapkan kapal juga mengangkut 350 ton gas cair dan 1.530 ton bahan bakar VLSFO. Meski demikian, otoritas belum memberikan keterangan resmi terkait merek dan model mobil yang ikut terbakar.
Insiden tragis ini mengingatkan publik pada kasus tenggelamnya kapal Felicity Ace di tahun 2022. Saat itu, kapal serupa membawa ribuan mobil mewah termasuk Porsche, Bentley, dan Audi yang akhirnya tenggelam setelah terbakar dua pekan di Samudra Atlantik.
Dengan jumlah ribuan unit kendaraan yang kini tak terselamatkan, banyak calon pemilik mobil yang terpaksa menunggu lebih lama atau bahkan kehilangan kesempatan untuk memiliki kendaraan impiannya. Beberapa laporan menyebut ada pemesan fleet besar untuk perusahaan, yang kini mengalami kerugian besar.
Editor: Dani M Dahwilani