Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Pemicu Banjir dan Tanah Longsor di Los Angeles
Advertisement . Scroll to see content

5 Mobil Taksi Otonom Ludes Dibakar Massa di Los Angeles, Perusahaan Nangis Rugi Puluhan Miliar Rupiah

Senin, 09 Juni 2025 - 19:27:00 WIB
5 Mobil Taksi Otonom Ludes Dibakar Massa di Los Angeles, Perusahaan Nangis Rugi Puluhan Miliar Rupiah
Deretan mobil taksi otonom Waymo menjadi sasaran amukan massa dalam gelombang unjuk rasa yang mengguncang pusat kota Los Angeles, AS, Minggu (8/6/2025) waktu setempat. (Foto: X)
Advertisement . Scroll to see content

LOS ANGELES, iNews.id – Deretan mobil taksi otonom Waymo menjadi sasaran amukan massa dalam gelombang unjuk rasa yang mengguncang pusat kota Los Angeles pada Minggu (8/6/2025) waktu setempat. Setidaknya lima unit Robotaxi dilaporkan dibakar dan dirusak, menyisakan kerangka hangus teknologi masa depan yang belum sepenuhnya diterima publik.

Peristiwa mengejutkan ini terjadi di kawasan Los Angeles Street, dekat jalur 101 Freeway. Massa pengunjuk rasa yang memadati jalanan diketahui memblokade jalur lalu lintas sebelum menyerbu barisan mobil tanpa pengemudi milik Waymo, perusahaan teknologi otonom yang merupakan anak usaha Alphabet Inc (induk Google).

Dari video dan kesaksian yang beredar, tampak kerumunan menaiki kap mobil, memecahkan kaca, dan melumpuhkan sistem kendali kendaraan. Tak hanya itu, skuter listrik turut dilemparkan ke arah mobil, sebelum api membakar habis beberapa unit.

Sedikitnya lima unit Robotaxi Waymo habis terbakar dalam insiden ini. Kobaran api memicu ledakan kecil akibat baterai lithium-ion yang tertanam dalam sistem kendaraan, menyebarkan asap tebal dan memunculkan potensi gas beracun, seperti hidrogen fluorida yang sangat berbahaya bagi pernapasan.

Pihak Waymo menyatakan keprihatinannya atas peristiwa ini dan menghentikan sementara layanan operasional di Los Angeles demi keamanan. Perusahaan menyebut insiden tersebut sebagai “serangan tidak berdasar terhadap inovasi dan keselamatan mobilitas masa depan.”

Polisi Los Angeles (LAPD) bersama pemadam kebakaran segera turun tangan. Wilayah sekitar ditetapkan sebagai area berkumpul yang melanggar hukum (unlawful assembly), dan ratusan personel dikerahkan untuk mengendalikan situasi.

Elon Musk Ikut Angkat Bicara

Insiden ini menarik perhatian tokoh-tokoh teknologi dunia. Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, lewat akun X (Twitter) mengatakan, “This is not ok,” merespons video pembakaran mobil otonom yang viral. Meski Tesla tidak terlibat langsung, insiden ini memperlihatkan potensi bahaya dari resistensi publik terhadap kendaraan tanpa pengemudi.

Sejak awal kemunculannya, mobil otonom seperti Waymo memang memicu perdebatan. Di satu sisi, kendaraan ini digadang-gadang sebagai solusi masa depan untuk mengurangi kecelakaan, emisi karbon, dan kemacetan. Namun di sisi lain, kehadiran mereka juga memicu ketakutan—terutama dari kelompok pekerja transportasi dan aktivis sosial yang khawatir dampaknya terhadap lapangan kerja dan keselamatan publik.

Pembakaran Robotaxi di Los Angeles kali ini menambah deretan panjang aksi vandalisme terhadap kendaraan otonom. Sebelumnya, insiden serupa terjadi di San Francisco dan Beverly Grove, yang semuanya menunjukkan tren perlawanan terhadap automasi di ruang publik.

Dari sisi industri otomotif, insiden ini menjadi peringatan serius. Satu unit Robotaxi Waymo bernilai ratusan ribu dolar AS, kerugian akibat pembakaran bisa menembus angka 900.000 dolar AS atau sekitar Rp14,5 miliar (Total kerugian Rp72,5 miliar). Belum termasuk kerugian sistem, data, dan reputasi.

Waymo dan perusahaan lain seperti Cruise, Tesla, hingga Apple Car kini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, mereka didorong untuk terus mempercepat inovasi demi pasar dan efisiensi. Namun di sisi lain, penerimaan sosial menjadi tantangan utama. Apalagi ketika inovasi ini berada di tengah panasnya konflik politik dan sosial seperti protes anti-ICE.

Apakah Robotaxi bisa melaju mulus di jalanan Amerika Serikat ke depan? Atau justru akan terus jadi target resistensi di tengah ketegangan sosial yang belum reda? Dunia otomotif kini tak hanya bicara soal teknologi, tetapi juga soal persepsi, budaya, dan keamanan publik yang menyertainya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut