Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap, Trump Ancam India dan Pakistan Kena Tarif 250% jika Tak Hentikan Perang
Advertisement . Scroll to see content

5 Perusahaan Otomotif yang Dirugikan dengan Tarif Impor Trump, Harga Mobil Bakal Melonjak?

Rabu, 09 April 2025 - 21:54:00 WIB
5 Perusahaan Otomotif yang Dirugikan dengan Tarif Impor Trump, Harga Mobil Bakal Melonjak?
Perusahaan Otomotif yang Dirugikan dengan Tarif Impor Trump (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Inilah 5 perusahaan otomotif yang dirugikan dengan tarif impor Trump menjadi sorotan utama dalam industri otomotif global. Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Donald Trump saat menjabat sebagai Presiden AS telah menciptakan tantangan besar bagi sejumlah produsen mobil internasional. 

Dengan tarif sebesar 25% yang dikenakan pada kendaraan impor, perusahaan-perusahaan otomotif seperti Volvo, Mazda, Volkswagen, dan Hyundai Motor menghadapi tekanan besar dalam menjaga daya saing mereka di pasar Amerika. 

Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada produsen, tetapi juga memengaruhi harga kendaraan, penjualan, dan keputusan konsumen di seluruh negeri. Apa saja dampaknya bagi industri otomotif? 

Berikut ini penjelasan mengenai perusahaan otomotif yang dirugikan dengan tarif impor Trump yang dilansir iNews.id dari S&P Global pada Rabu (9/4/2025):

5 Perusahaan Otomotif yang Dirugikan dengan Tarif Impor Trump


Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump berdampak besar pada industri otomotif global. Berikut adalah perusahaan-perusahaan yang paling dirugikan:

Volvo, Mazda, Volkswagen, dan Hyundai Motor

Menurut laporan S&P Global Mobility, merek-merek ini sangat berisiko karena lebih dari 60% penjualan mereka di AS berasal dari kendaraan impor. Kebijakan tarif 25% membuat biaya produksi dan harga jual meningkat, sehingga mengurangi daya saing mereka di pasar AS.

Ford, General Motors, Toyota, Honda, dan Stellantis

Kelima produsen ini memang memproduksi kendaraan dalam jumlah besar di AS—menyumbang 67% dari produksi kendaraan ringan pada tahun 2024. Namun, Bernstein mencatat bahwa 57% konten dalam kendaraan rakitan AS masih diimpor, sehingga mereka tetap terkena dampak signifikan dari tarif tersebut.

Efek Tarif terhadap Konsumen


S&P Global Mobility memperkirakan penjualan kendaraan di AS bisa turun menjadi 14,5-15 juta unit per tahun jika tarif impor tetap berlaku. Bank of America bahkan memprediksi harga kendaraan baru dapat naik hingga $10.000 jika produsen membebankan tarif secara penuh kepada konsumen.

Respon Perusahaan Atas Kebijakan Tarif Trump

Hyundai mengumumkan bahwa mereka akan menjaga harga di AS tetap stabil untuk semua model selama dua bulan ke depan. Program Jaminan Pelanggan ini akan berlangsung hingga 2 Juni, memberikan keleluasaan bagi pembeli mobil.


"Kami tahu konsumen tidak yakin tentang potensi kenaikan harga dan kami ingin memberi mereka stabilitas dalam beberapa bulan mendatang," ujar José Muñoz, CEO Hyundai, dalam siaran pers.


Kendaraan listrik dan hibrida dari Hyundai telah menjadi model terlaris setiap kuartal, berkat penawaran sewa dan pembiayaan yang menarik. Meskipun model seperti SUV Ioniq 5 dan Ioniq 9 diproduksi di AS, sebagian besar komponennya berasal dari luar negeri. Sementara itu, merek saudara Hyundai, Kia, belum mengeluarkan pengumuman serupa hingga saat berita ini ditulis.


Toyota mengambil pendekatan yang mirip. "Kami akan tetap menjalankan operasi seperti saat ini," kata juru bicara Toyota kepada Nikkei. Pernyataan ini muncul tak lama setelah Toyota berkomitmen untuk menanggung biaya suku cadang yang lebih tinggi akibat tarif impor dari Meksiko dan Kanada.


Meskipun Toyota memiliki jejak manufaktur yang luas di AS, jaringan rantai pasokannya sangat terglobalisasi seperti merek lainnya. Laporan berita lokal di Jepang menunjukkan bahwa tarif tersebut dapat merugikan enam produsen mobil terbesar di negara itu hingga $24 miliar, dengan Toyota diperkirakan akan menanggung bagian terbesarnya, sekitar $12 miliar.


Di sisi lain, Honda memilih pendekatan "tunggu dan lihat" dan tidak akan melakukan penyesuaian harga langsung terhadap portofolionya di AS. Sementara itu, produsen yang lebih kecil seperti Mazda mungkin akan merasakan dampak yang lebih signifikan. Selain crossover CX-50, semua produk Mazda lainnya diimpor dari Jepang atau Meksiko, dengan CX-50 diproduksi di pabrik patungan dengan Toyota di Huntsville, Alabama.


Demikianlah 5 perusahaan otomotif yang dirugikan dengan tarif Impor Trump menunjukkan betapa kompleksnya dampak dari kebijakan perdagangan internasional terhadap industri otomotif. Merek-merek seperti Volvo, Mazda, Volkswagen, dan Hyundai Motor harus menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan pangsa pasar mereka di AS, sementara produsen lokal juga merasakan efek dari ketergantungan pada komponen impor.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut